Menu

Mode Gelap
Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir

Wisata · 28 Jan 2025 12:37 WIB

Terakhir Wulan Kapitu, Akses Wisata Bromo Ditutup, Banyak Wisatawan Kecewa


					DIJAGA: Petugas gabungan sedang berjaga di akses menuju Bromo di Desa Wonokerto, Kec. Sukapura, Kab. Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

DIJAGA: Petugas gabungan sedang berjaga di akses menuju Bromo di Desa Wonokerto, Kec. Sukapura, Kab. Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Akses menuju wisata Gunung Bromo, tepatnya di jalan raya Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo kembali ditutup.

Penutupan yang kedua kalinya ini dilakukan menjelang berakhirnya ritual Megeng atau Wulan Kapitu yang dilaksanakan umat hindu suku Tengger.

Penutupan kedua menjelang berakhirnya Ritual Megeng ini dilaksanakan sejak Senin, tanggal 27 Januari 2025 pukul 17.00 WIB hingga Selasa 28, tanggal Januari 2025 pukul 17.00 WIB.

Kepala Desa Wonokerto, Heri Dri Hartono mengatakan, pada penutupan kedua ini masih ada wisatawan yang hendak naik ke Bromo, namun tidak sebanyak saat penutupan pertama

“Secara keseluruhan ritualnya sama dimana warga Umat Hindu Suku Tengger melaksanakan tapa brata. Kami serta petugas gabungan melaksanakan pengamanan dengan penutupan akses wisata ke Bromo,” kata Heri.

Selama sehari, umat Hindu Suku Tengger melaksanakan Tapa Brata, dengan amati karya atau tidak beraktifitas dan bekerja, amati lelungan tidak keluar rumah, amati geni, tidak menyalakan cahaya termasuk api, dan amati lelanguan, atau tidak mengumbar hawa nafsu.

Hingga Selasa sang (28/01/25), puluhan wisatawan baik lokal hingga wisatawan mancanegara telah dihalau untuk naik ke gunung Bromo.

Mereka yang dihalau ini tidak mengetahui bahwa ada penutupan akses menuju Gunung Bromo.

“Alhamdulillah, selama pelaksanaan Wulan Kapitu sejak sebulan yang lalu berjalan lancar. Umat Hindu Suku Tengger melaksanakan ritual dengan kitmad,” imbuhnya.

Salah satu wisatawan, Risma mengaku tak mengetahui bahwa ada penutupan jalur. Rencananya, ia akan ke cafe yang ada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura.

“Ya agak kecewa karena tidak bisa ke cafe di Desa Ngadisari, namun karena memang ada ritual, saya harus kembali,” cetus wisatawan asal Kota Probolinggo ini. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 194 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ada Fenomena Embun Upas di Bromo, TNBTS Waspadai Potensi Kebakaran Hutan

29 Juli 2025 - 08:43 WIB

Seperti Tidur di Atas Salju, Cerita Pendaki yang Menyaksikan Ranu Kumbolo Membeku

27 Juli 2025 - 14:38 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

DPRD Desak Dinas Pariwisata Lumajang Segera Intervensi dan Perbaiki Manajemen Air Terjun Tumpak Sewu

22 Juni 2025 - 09:20 WIB

Tumpak Sewu: Satu Objek Wisata, Dua Tarif Masuk Berbeda

19 Juni 2025 - 13:30 WIB

Pengelolaan Pemandian Selokambang Lumajang Diduga Bocor

19 Juni 2025 - 12:16 WIB

Pariwisata Tumpak Sewu Terancam Stagnan, Homestay dan Atraksi Pendamping Tak Terkoordinasi

18 Juni 2025 - 17:21 WIB

Trending di Pemerintahan