Menu

Mode Gelap
Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya

Wisata · 28 Jan 2025 12:37 WIB

Terakhir Wulan Kapitu, Akses Wisata Bromo Ditutup, Banyak Wisatawan Kecewa


					DIJAGA: Petugas gabungan sedang berjaga di akses menuju Bromo di Desa Wonokerto, Kec. Sukapura, Kab. Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

DIJAGA: Petugas gabungan sedang berjaga di akses menuju Bromo di Desa Wonokerto, Kec. Sukapura, Kab. Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Akses menuju wisata Gunung Bromo, tepatnya di jalan raya Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo kembali ditutup.

Penutupan yang kedua kalinya ini dilakukan menjelang berakhirnya ritual Megeng atau Wulan Kapitu yang dilaksanakan umat hindu suku Tengger.

Penutupan kedua menjelang berakhirnya Ritual Megeng ini dilaksanakan sejak Senin, tanggal 27 Januari 2025 pukul 17.00 WIB hingga Selasa 28, tanggal Januari 2025 pukul 17.00 WIB.

Kepala Desa Wonokerto, Heri Dri Hartono mengatakan, pada penutupan kedua ini masih ada wisatawan yang hendak naik ke Bromo, namun tidak sebanyak saat penutupan pertama

“Secara keseluruhan ritualnya sama dimana warga Umat Hindu Suku Tengger melaksanakan tapa brata. Kami serta petugas gabungan melaksanakan pengamanan dengan penutupan akses wisata ke Bromo,” kata Heri.

Selama sehari, umat Hindu Suku Tengger melaksanakan Tapa Brata, dengan amati karya atau tidak beraktifitas dan bekerja, amati lelungan tidak keluar rumah, amati geni, tidak menyalakan cahaya termasuk api, dan amati lelanguan, atau tidak mengumbar hawa nafsu.

Hingga Selasa sang (28/01/25), puluhan wisatawan baik lokal hingga wisatawan mancanegara telah dihalau untuk naik ke gunung Bromo.

Mereka yang dihalau ini tidak mengetahui bahwa ada penutupan akses menuju Gunung Bromo.

“Alhamdulillah, selama pelaksanaan Wulan Kapitu sejak sebulan yang lalu berjalan lancar. Umat Hindu Suku Tengger melaksanakan ritual dengan kitmad,” imbuhnya.

Salah satu wisatawan, Risma mengaku tak mengetahui bahwa ada penutupan jalur. Rencananya, ia akan ke cafe yang ada di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura.

“Ya agak kecewa karena tidak bisa ke cafe di Desa Ngadisari, namun karena memang ada ritual, saya harus kembali,” cetus wisatawan asal Kota Probolinggo ini. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 157 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pura Senduro Berharap Dukungan Pemerintah Lumajang Tingkatkan Wisata Budaya

27 April 2025 - 10:23 WIB

Mengenal Sumber Mata Air Gayam, Destinasi Wisata Baru yang Dikunjungi Wali Kota Probolinggo

24 April 2025 - 21:00 WIB

Dispar Lumajang Enggan Sebut Besaran Tiket Bagi Wisman

9 April 2025 - 13:31 WIB

Ribuan Wisatawan Datangi Tumpak Sewu hingga Puncak B29 di Lumajang

8 April 2025 - 11:59 WIB

Takjubnya Ahmad Dhani saat Kunjungi Jembatan Kaca Bromo, Sebut ‘Prototipe’ Surga

7 April 2025 - 22:21 WIB

Lebaran Ketupat, Ribuan Warga Tumpah Ruah di Pantai Mbah Drajid Lumajang

7 April 2025 - 17:23 WIB

Wisata Kuliner Lebaran, Menyantap Bakso Kabut di Jember

5 April 2025 - 21:23 WIB

Gunung Bromo Disesaki Wisatawan, Polres Probolinggo Jamin Keamanan

5 April 2025 - 20:40 WIB

Meski Wisata Ranu Regulo Dibuka, Jalur Pendakian Gunung Semeru Tetap Ditutup

4 April 2025 - 21:19 WIB

Trending di Wisata