Menu

Mode Gelap
Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

Regional · 5 Jan 2025 08:27 WIB

Tiga Kecamatan di Lumajang Paling Rawan Terpapar PMK


					Sapi di Pasar Hewan Lumajang. Perbesar

Sapi di Pasar Hewan Lumajang.

Lumajang, – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang mencatat, sebanyak 70 hewan ternak mati akibat diserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Minggu (5/1/25).

Kepala DKPP Lumajang Retno Wulandari mengatakan, dari 900 sapi yang terjangkit virus PMK, 70 ekor sapi sudah mati.

“Sejak bulan November hingga sekarang, 900 ekor sapi sudah terjangkit PMK, dan 70 ekor lainnya sudah mati,” kata Retno.

Sementara, untuk lokasi paling rawan terjangkit PMK yakni, Kecamatan Senduro, Pasrujambe dan Kunir.

“Tiga kecamatan tersebut sejak dulu menjadi perhatian Pemkab Lumajang. Karena di wilayah itu terdapat ternak yang cukup banyak, sehingga sangat mudah bagi virus untuk menyebar,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lumajang kembali merebak. Sejak November hingga Desember 2024, sebanyak 900 sapi terpapar penyakit ini.

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang,  Endra Novianto mengakui, jika kasus PMK di Lumajang sudah meluas.

Bahkan jumlah hewan yang terpapar sudah mencapai ratusan. “Kalau di Lumajang sekitar dua bulan terakhir ini antara 800-900 ekor sapi yang terserang PMK,” terang Endra.

Disamping itu, pihaknya telah mendistribusikan vaksin hewan ternak.

“Awalnya kami masih menunggu vaksin dari pusat. Akhirnya satu minggu yang lalu Lumajang dikirimi 500 dosis dan sudah divaksin,” kata Endra saat dikonfirmasi, Minggu (5/1/25).

Diberitakan sebelumnya, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Lumajang mulai merebak lagi. Sejak bulan November hingga Desember 2024, sebanyak 800-900 sapi terserang PMK.

Artinya, jumlah vaksin yang didistribusikan kepada peternak tidak memenuhi jumlah hewan ternak yang terserang PMK.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan, jumlah hewan ternak yang terjangkit PMK semakin merambat ke ternak lainnya.

“Dosis vaksin yang dikirim ke Lumajang kurang, tapi semua sama se-Jawa Timur seperti ini. Kami masih menunggu program dari pusat. Sambil menunggu kami masih melakukan pengobatan desinfeksi kandang,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 94 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sambut HUT RI ke-80, Pemkot Probolinggo Bagikan 6 Ribu Bendera ke Warga

1 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api

29 Juli 2025 - 18:25 WIB

Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain

27 Juli 2025 - 15:12 WIB

Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas

27 Juli 2025 - 12:44 WIB

Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan

26 Juli 2025 - 17:18 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Ada Festival Nusantara 2025 di Jember, Perkuat Branding Surga Kopi dan Tembakau

17 Juli 2025 - 19:17 WIB

Masih Bingung Tiket Kereta Api untuk Anak? Begini Aturannya

17 Juli 2025 - 11:24 WIB

Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

14 Juli 2025 - 16:40 WIB

Trending di Regional