Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Sosial · 3 Jan 2025 10:55 WIB

KAI Daop 9 Jember Siapkan Amus Antisipasi Tingginya Curah Hujan di Lumajang


					Ilustrasi. Perbesar

Ilustrasi.

Lumajang, – Potensi bencana hidrometeorologi basah menjadi perhatian selama masa liburan tahun baru. Salah satunya juga jadi atensi di sektor jasa transportasi kereta api (KA).

Sampai-sampai alat material untuk siaga (Amus) harus disiapkan selama masa arus balik. Penyiagaan Amus sangat penting untuk mengantisipasi kejadian tidak terduga akibat cuaca ekstrem.

Tidak terkecuali di Lumajang yang terdapat satu pemberhentian stasiun kereta api yang bisa saja mengalami hambatan. Tapi, penyiagaan Amus hanya dilakukan di satu titik saja.

Manager Hukum dan Humas Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan, masa angkutan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru)  sudah berjalan sejak 19 Desember 2025. Sedangkan puncak arus balik nantinya diprediksi akan berakhir pada 5 Januari 2025.

“Itu karena menimbang kondisi cuaca yang tidak menentu, ini Amus akan disiagakan sampai sisa angkutan Nataru selesai. Memang yang disediakan di Lumajang hanya di satu titik saja,” kata Cahyo, Jumat (3/1/25).

Amus difungsikan untuk mengatasi gangguan alam seperti potensi bencana hidrometeorologi basah seperti longsor, banjir yang bisa menghambat perjalanan kereta api.

Isi komponen Amus berupa pasir dalam karung, bantalan rel, besi jembatan, alat perancang, serta sejumlah alat penunjang kerja.

“Untuk lokasi penyimpanan Amus ini diletakan di dekat kantor resor jalan rel, petugas di sana akan bertanggung jawab terkait penyiapan alat sampai penggunaannya,” katanya.

“Ada juga beberapa stasiun itu yang disiapkannya dalam gerbong datar di stasiun. Jika sudah dibutuhkan baru akan diangkut pakai kereta ke lokasi,” tambahnya.

Selain penyiagaan Amus, terdapat juga sebanyak 199 tim keamanan yang ikut disiagakan KAI Daop 9 Jember di sepanjang wilayah tugas. Meliputi petugas internal yang meliputi sekuriti dan polsuska, serta petugas pengamanan dari kewilayahan.

“Jadi, untuk mitigasi terjadinya cuaca ekstrem sudah ada juga penempatan petugas jaga di perlintasan sebidang yang ramai. Jadwal pemeriksaan jalur juga akan ditambah, selanjutnya kami juga melakukan monitoring di daerah pantauan khusus atau titik rawan. Tapi di Lumajang tidak ada daerah itu,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 94 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun

16 Juni 2025 - 16:36 WIB

Pasuruan Siap Terapkan Aturan Rekrutmen Tanpa Batasan Usia Kerja

14 Juni 2025 - 16:22 WIB

Kontroversi Kebijakan Dishub Lumajang: Dari Penertiban ke Kolaborasi dengan Jukir Liar

13 Juni 2025 - 18:26 WIB

Tolak Relokasi ke TWSL, Pedagang Oleh-oleh di Alun-alun Kota Probolinggo Demo

13 Juni 2025 - 18:16 WIB

Eksekusi Bangunan di Lumajang, Termohon Kecewa tanpa Pemberitahuan

12 Juni 2025 - 07:23 WIB

Pupuk Indonesia Hentikan Kerjasama dengan Kios Pupuk Pelanggar Aturan HET di Lumajang

11 Juni 2025 - 07:02 WIB

Polres Probolinggo dan PWI Sepakati Kolaborasi Pencegahan Hoaks

10 Juni 2025 - 21:02 WIB

Momentum Idul Adha, Kejari Kabupaten Probolinggo Tebar 800 Paket Daging Kurban

9 Juni 2025 - 20:00 WIB

Hama Tikus di Lumajang Merajalela, HKTI Sarankan Ditangani Terpadu

9 Juni 2025 - 13:46 WIB

Trending di Sosial