Pasuruan,- Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf, meninjau lokasi pengungsian korban banjir di Desa Jarangan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Minggu (18/2024) sore.
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar para pengungsi dan warga terdampak terpenuhi.
“Yang utama adalah memastikan kebutuhan mereka, baik di pengungsian maupun di rumah,” ujar Saifullah Yusuf.
Menurut Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, berdasarkan data Dinas Sosial, banjir di Kabupaten Pasuruan berdampak pada lebih dari 9 ribu kepala keluarga atau sekitar 18 ribu jiwa.
Saat ini, sebagian besar pengungsi sudah kembali ke rumah, namun masih ada 200 kepala keluarga yang bertahan di lokasi pengungsian.
Ia menekankan pentingnya pemenuhan kebutuhan seperti makanan, minuman, dan obat-obatan, terutama bagi kelompok rentan.
“Anak-anak butuh pendampingan psikososial agar tetap ceria di tengah situasi sulit,” jelasnya.
Selain memastikan bantuan darurat, Gus Ipul menyebut langkah rehabilitasi akan menjadi prioritas berikutnya.
“Setelah itu ada tahap rehabilitasi. Kita harapkan ada pembangunan yang membuat banjir ini semakin berkurang,” cetus eks Wali Kota Pasuruan ini.
Kementerian Sosial, kata Gus Ipul, telah menyiapkan lumbung sosial di 700 titik di seluruh Indonesia, termasuk lima di Kabupaten Pasuruan.
“Lumbung ini sepeti posko. Posko itu biasanya atas rekomendasi bupati. Jadi nanti pengawasan dari bupati atau walikota,” jelasnya.
Sementara itu, Marlia, salah seorang warga pengungsi, mengaku banjir merendam rumahnya hingga setinggi 50 cm, menyebabkan perabotan rumahnya tenggelam.
Selain itu, ia juga mulai merasakan gatal-gatal akibat genangan air. “Alhamdulillah bantuan sudah terpenuhi,” ujarnya singkat.
Menurut Marlia, banjir di wilayahnya biasanya surut dalam waktu lama. “Bisa berminggu-minggu, jadi kami terpaksa tinggal di pengungsian,” Marlia memungkasi. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra