Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Lingkungan · 4 Nov 2024 13:43 WIB

Erupsi, Gunung Semeru Semburkan Kolom Abu 800 Meter di Atas Puncak


					Gunung Semeru erupsi dengan menyemburkan kolom abu. Perbesar

Gunung Semeru erupsi dengan menyemburkan kolom abu.

Lumajang, –  Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang mengalami erupsi, pada Senin (4/11/2024) pagi pukul 08.32 WIB.

Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru, Sigit Rian Alfian, erupsi terjadi pada pukul 08.32 WIB dengan kolom abu teramati secara visual membumbung setinggi 800 meter di atas puncak Jonggring Saloko.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 04 November 2024, pukul 08:32 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak (sekitar 4.476 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 milimeter dan durasi 114 detik,” tulis Sigit dalam laporannya, Senin (4/11/24).

Sementara itu, selama periode pengamatan 3 November 2024, pukul 00.00-24.00 WIB, dilaporkan secara  kegempaan, tercatat telah terjadi 79 kali letusan, 18 kali guguran, 5 kali hembusan, 1 kali tremor harmonik, 2 kali tektonik lokal, 5 kali tektonik jauh serta 1 kali getaran banjir amplitudo 15 mm dengan durasi selama 3.041 detik.

Dalam laporannya, Sigit menyebutkan, jika saat ini tingkat aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.

“Status masih waspada atau level 2,” ungkapnya.

Meski begitu, pihak PVMBG tetap mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.

“Tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Serta waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 729 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Cuaca Ekstrem Hambat Perbaikan Tanggul Kebondeli, Pemerintah Prioritaskan Keselamatan Warga

25 Mei 2025 - 18:47 WIB

DPRD Sebut Ancaman Kerusakan Makin Parah, PT Kalijeruk di Lumajang Terbukti Langgar Administrasi

25 Mei 2025 - 09:15 WIB

Alih Fungsi Lahan 1.200 Hektar di Lumajang Ancam Banjir dan Krisis Air Bersih

23 Mei 2025 - 20:41 WIB

Trending di Lingkungan