Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Lingkungan · 4 Sep 2024 12:32 WIB

Prediksi BPBD: Angin Gending Bakal Berakhir Pertengahan Oktober 2024


					Prediksi BPBD: Angin Gending Bakal Berakhir Pertengahan Oktober 2024 Perbesar

Probolinggo,- BPBD Kota Probolinggo memprediksi, angin gending yang saat ini bertiup kencang di Kota Probolinggo akan berakhir pada pertengahan Oktober 2024.

Selama angin gending masih berhembus, masyarakat diminta selalu waspada.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, angin Gending yang terjadi di Kota Probolinggo terjadi sejak Juni hingga September 2024, bersamaan dengan bergantinya musim kemarau.

“Namun, jika melihat dari fenomena tahun kemarin serta prediksi BMKG, diprediksi angin Gending yang terjadi akan mulai menurun kecepatannya pada pertengahan Oktober 2024,” kata Sugito, Rabu (4/9/24).

Angin Gending yang terjadi di Kota Probolinggo memiliki kecepatan maksimal mencapai 32 km per jam. Selain itu, fenomena ini membuat suhu saat malam hari menjadi lebih dingin.

BPBD Kota Probolinggo juga mencatat, selama Agustus 2024 terdapat 19 kejadian yang dipengaruhi oleh kecepatan angin. Belasan kejadian itu berupa 17 musibah kebakaran dan 2 pohon tumbang.

“Akibat angin kencang ini kejadian paling banyak yakni kebakaran lahan. Data selama dua bulan ini cukup meningkat yakni sejak Juli, Agustus, hingga awal September dengan 17 kali kejadian,” ujarnya.

Selain itu, hal lain yang harus diwaspadai dari angin kencang ini adalah debu yang beterbangan dibawa angin sehingga rawan menyebabkan timbulnya penyakit pernapasan atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

“Imbauan kami selain jangan bakar sampah sembarangan dan jangan ditinggal, juga agar masyarakat terus menjaga kesehatan, minimal banyak minum air putih, serta makan makanan bergizi,” imbuh Sugito. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 110 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Cuaca Ekstrem Hambat Perbaikan Tanggul Kebondeli, Pemerintah Prioritaskan Keselamatan Warga

25 Mei 2025 - 18:47 WIB

DPRD Sebut Ancaman Kerusakan Makin Parah, PT Kalijeruk di Lumajang Terbukti Langgar Administrasi

25 Mei 2025 - 09:15 WIB

Alih Fungsi Lahan 1.200 Hektar di Lumajang Ancam Banjir dan Krisis Air Bersih

23 Mei 2025 - 20:41 WIB

Trending di Lingkungan