Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Budaya · 20 Agu 2024 17:34 WIB

Hari Raya Karo, Warga Lereng Bromo Gelar Tari Sodoran


					TRADISI: Suasana Tari Sodoran di Balai Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

TRADISI: Suasana Tari Sodoran di Balai Desa Wonotoro, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Warga tiga desa (Ngadisari, Wonotoro, dan Jetak) di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo pada Selasa (20/8/24) siang, melaksanakan ritual Tari Sodoran.

Ritual ini merupakan simbol pernikahan antara laki-laki dan perempuan, yang pelaksanaannya bertepatan dengan Hari Raya Karo.

Pelaksanaan ritual Tari Sodoran tahun 1946 Saka / 2024 Masehi ini bertindak sebagai tuan rumah Desa Wonotoro.

Ritual ini diawali pertemuan antara mempelai laki-laki dari Desa Wonotoro yang diperankan kepala desa dan mempelai perempuan dari Desa Jetak yang diperankan kepala desa.

Saat pertemuan ini, rombongan mempelai laki-laki membawa Jimat Klontongan yang terdiri dari tanduk sapi, tempat air, serta bambu panjang mirip tombak.

Setelah pertemuan, barulah kedua mempelai dan rombongan masuk ke dalam balai desa untuk melaksanakan ritual Tari Sodoran.

“Hari Raya Karo ini merupakan simbol cikal bakal terjadinya manusia, melalui pernikahan dan menyatunya dua keluarga,” ujar Kepala Desa Wonotoro, Sarwo Slamet.

Tari Sodoran diawali dengan pembacaan doa-doa oleh Dukun Pandita. Setelah itu barulah Tari Sodoran dimulai.

Tari Sodoran diperagakan oleh dua pasangan laki-laki dari Desa Wonotoro, dan Jetak, dan secara bergantian menari, termasuk pasangan mempelai laki-laki dan perempuan.

Di tengah ritual Tari Sodoran, kaum ibu dan remaja perempuan dari Desa Wonotoro, Jetak dan Ngadisari datang membawa bekal makanan untuk diberikan kepada kaum laki-laki yang ikut melaksanakan ritual Tari Sodoran.

“Diharapkan kami dapat lebih mengenalkan lagi ritual Tari Sodoran ini, terlebih mengenalkan kepada anak cucu kita agar ke depan tradisi ini dapat dilestarikan,” papar dia. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 129 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kontes Domba Lumajang 2025 Diikuti 65 Peserta

24 April 2025 - 16:24 WIB

Umat Hindu Bromo Rayakan Galungan, Begini Kemeriahannya

23 April 2025 - 22:18 WIB

Pantai Mbah Drajid Jadi Jujukan Warga Mandi di Laut saat Lebaran Ketupat

7 April 2025 - 16:24 WIB

Kapolres Pasuruan Kota Terbitkan Edaran Jelang Praonan, Ini Aturannya

5 April 2025 - 16:13 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (2)

5 April 2025 - 12:41 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (1)

4 April 2025 - 20:35 WIB

Mengenal Ogoh- ogoh, Tradisi Menjelang Hari Raya Nyepi

29 Maret 2025 - 02:24 WIB

Pawai Ogoh-ogoh Meriah di Lumajang, Wujud Toleransi Menjelang Nyepi dan Lebaran

29 Maret 2025 - 02:06 WIB

Sebelum Mengarak Ogoh-ogoh, Umat Hindu di Lumajang Gelar Upacara Tawur Agung Kesanga

28 Maret 2025 - 15:28 WIB

Trending di Budaya