Menu

Mode Gelap
Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

Ekonomi · 23 Jul 2024 18:40 WIB

Stok Menipis, Harga Cabai Rawit di Kota Probolinggo Tembus Rp100 Ribu


					MAHAL: Pedagang cabai rawit di Pasar Baru, Kota Probolinggo sedang menunggu pembeli. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

MAHAL: Pedagang cabai rawit di Pasar Baru, Kota Probolinggo sedang menunggu pembeli. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Setelah sebelumnya menyentuh harga Rp 50 per kilogram (kg) harga cabai rawit di Kota Probolinggo melonjak hingga Rp 100 ribu per kg. Naiknya harga cabai rawit karena pasokan dari pedagang hingga distributor menipis.

Pantauan PANTURA7.com di Pasar Baru, harga cabai rawit mencapai Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per kg dari sebelumnya Rp 50 ribu per kg.

Pedagang cabai, Siti Aminah mengatakan, naiknya harga cabai rawit ini sejak empat hari lalu dan puncaknya, Selasa (23/7/2024) hari ini yang mencapai Rp 100 per kg.

“Harga cabai di pasar macem-macem, ada yang Rp 90 ribu ada yang 100 ribu per kilo tergantung harga kulakan yang didapat masing-masing pedagang,” ujar Aminah, Selasa (23/7/24).

Kenaikan harga cabai rawit ini lantaran hampir semua daerah penghasil cabai rawit sedang tidak panen. Ada yang baru tanam atau sawahnya masih ditanami tanaman lain, sehingga mempengaruhi pasokan cabai rawit.

Untuk di Probolinggo salah satu penghasil cabai rawit, di daerah Kecamatan Bantaran, saat ini banyak petani yang baru tanam.

“Biasanya saya kulak di daerah Bantaran, tapi karena baru tanam, sehingga saya ambil dari pasar di Surabaya yang harga kulaknya mencapai 80 hingga 85 ribu per kilo,” papar dia.

Sementara pedagang cabai rawit lain, Atnima mengatakan, naiknya harga cabai rawit ini terjadi saat pasokan dari distributor menipis.

Selain itu, dibarengi dengan pembelian dari masyarakat yang juga berkurang cukup drastis.

“Karena mahal, banyak pedagang yang menjual bawang merah ini per ons seharga Rp 10 ribu karena pasokan cabai rawit belum normal, diperkirakan harganya juga akan terus naik,” cetus Atnima. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 123 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Trending di Ekonomi