Menu

Mode Gelap
Sidak Jembatan dan Irigasi Rusak, DPRD Desak Pemkab Jember Segera Bertindak Ingin Pajak Kendaraan Anda Dihapus? Simak Syarat dan Prosesnya di Lumajang Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim Pencarian Korban Insiden Perahu Pemancing di Lekok Masih Berlanjut, Tersisa Satu Hilang dan Akan Dilanjutkan Besok Balap Liar Berujung Maut di Paiton, 2 Pemotor Tewas usai Tabrak Elf Jatuh dari Motor, Pelajar SMA 1 Dringu Tewas Terlindas Truk

Budaya · 22 Jun 2024 12:08 WIB

Yadnya Kasada Tengger Masih Jadi Primadona Wisatawan dan Umat Hindu


					UNIK: Warga Tengger melarung sesaji ke dalam kawah Gunung Bromo dalam acara puncak Yadnya Kasada. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

UNIK: Warga Tengger melarung sesaji ke dalam kawah Gunung Bromo dalam acara puncak Yadnya Kasada. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Perayaan Yadnya Kasada yang digelar Suku Tengger Bromo, Sabtu dini hari (22/6/24) masih menjadi daya tarik pengunjung. Tak hanya wisatawan, perayaan sesembahan hasil bumi ini juga menarik perhatian umat Hindu.

Yadnya Kasada merupakan tradisi sesembahan bumi, yang dilaksanakan saat bulan purnama (Kasada), di mana masyarakat Tengger mempersembahkan sebagian hasil bumi dengan cara melabuh atau melarungnya ke kawah Bromo.

Tak ayal tradisi ini menjadi daya tarik sendiri baik bagi wisatawan maupun umat Hindu di wilayah lainnya untuk menyaksikan tradisi ini.

Salah satunya, Ketua Umum Pinandita Sanggrahan Nusantara, Gede Pastika. Kedatangannya ini untuk menyaksikan dan mengikuti prosesi Yadnya Kasada warga Tengger.

“Jadi kedatangan saya dan rombongan ini untuk mengikuti prosesi upacara Yadnya Kasada, namun jika datang dan sembahyang di Pura Luhur Poten saya sering,” ujar Pastika.

Selain itu adanya perbedaaan ritual antara Hindu Tengger dan Hindu Bali yang membuatnya tertarik datang dan menyaksikan ritual Yadnya Kasada.

“Saya berharap kepada pemerintah untuk memberikan bantuan kepada warga Tengger agar dalam pelaksanaan Yadnya Kasada ini lebih maju dan meriah,” beber dia.

Sementara itu wisatawan asal Prancis, Rachel mengaku, kedatangannya bersama keluarganya ini untuk melihat langsung ritual Yadnya Kasada yang dilaksanakan di Bromo.

Sebelumnya, ia bersama keluarganya telah mengunjungi berbagai kota di Indonesia.

“Saya mendapat informasi dari orang – orang tentang adanya ritual ini, sehingga saya dan keluarga datang langsung ke Bromo,” cetus Rachel.

“Selain itu, kawasan Bromo merupakan tempat yang ingin saya kunjungi pertama di Pulau Jawa,” Rachel menambahkan. (*)

 

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Haliza


 

Artikel ini telah dibaca 178 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

1.923 Petani Lumajang Tercakup Asuransi Usaha Tani Padi

10 Juli 2025 - 16:52 WIB

Cok Ace Dorong Kolaborasi Budaya Bali dengan Lumajang

10 Juli 2025 - 16:21 WIB

Diresmikan Saat Purnama 1992, Pura di Senduro Kini Jadi Titik Sakral Umat Hindu

10 Juli 2025 - 15:52 WIB

Pujawali Rama Satunggal Warsa, Momen Pererat Persaudaraan Umat Hindu se-Nusantara

6 Juli 2025 - 18:02 WIB

Keamanan Pendaki Ditingkatkan, TNBTS Wajibkan Gelang RFID bagi Pendaki Gunung Semeru

6 Juli 2025 - 09:33 WIB

Wamen: Dulu Instagram Saya Penuh Laporan Pungli Tumpak Sewu, Sekarang Sudah Beres

29 Juni 2025 - 20:51 WIB

Jolen Simbol Kerukunan dan Warisan Budaya Desa Senduro

27 Juni 2025 - 19:02 WIB

Grebeg Suro, Warga Lumajang di Lereng Semeru Berebut Gunungan Hasil Bumi

27 Juni 2025 - 13:26 WIB

Trending di Budaya