Menu

Mode Gelap
KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia Ngebut! Pemkot Probolinggo Siapkan 4 Rombel Sekolah Rakyat Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan Sebulan, Polres Probolinggo Bongkar 17 Kasus Narkotika dan Okerbaya

Ekonomi · 16 Jun 2024 10:01 WIB

Berkah Idul Adha, Perajin Panggang Sate di Lumajang Banjir Pesanan


					BERKAH IDUL ADHA: Abdul Halim saat membuat alat panggangan sate di depan rumahnya. (foto: Asmadi). Perbesar

BERKAH IDUL ADHA: Abdul Halim saat membuat alat panggangan sate di depan rumahnya. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Hari Raya Idul Adha 2024 tinggal menghitung hari. Rutinitas tahunan itu tidak sekedar ritual keagamaan, namun juga jadi ladang rejeki bagi sejumlah warga.

Seperti yang dirasakan Abdul Halim (49), perajin panggangan sate asal Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang. Dalam beberapa hari terakhir, dagangan laris manis diburu pemesan.

Dengan bermodal alat sederhana seperti tang, gunting, plat besi, paku dan alat untuk melubangi, Abdul Halim memanfaatkan limbah alat elektronik dan sisa material bangunan menjadi alat pemanggang sate yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

“Bahan utamanya ini dari Galvalum atau baja ringan, saya memanfaatkan limbah alat elektronik dan sisa material bangunan, CPU Komputer, dan lemari es,” kata Halim, Minggu (16/6/24).

Menurut Halim, momen Idul Adha menjadi berkah tersendiri bagi dirinya. Pasalnya, pesanan panggangan sate meningkat drastis saat menjelang hari raya kurban.

“Permintaan tidak terbatas, yang penting saya kerjakan sedapatnya bahan,” papar dia.

Menurutnya, dalam sepekan ia sanggup mengerjakan pesanan hingga 3 kodi (60 unit) panggang sate seorang diri, yang seluruh produknya habis terjual.

Meski tak mencapai ratusan, Halim mengaku pesanan panggangan sate yang datang cukup menggerakkan roda keuangan usahanya sebagai produsen alat panggangan sate.

“Target saya minimal satu minggu mengerjakan 3 kodi atau 60 buah,” tutur pria paruh baya ini.

Harga 1 unit alat panggangan sate, imbuh Halim, antara Rp13.000 hingga Rp15.000. Perbedaan harga tergantung jenis bahan yang digunakan.

Panggangan sate buatan Halim, kadang dijual perseorangan, dimana pembeli datang langsung ke rumahnya. Namun tak jarang dijual dalam bentuk partai dengan dikirim ke sejumlah toko.

“Kalau bahan galvalum harganya Rp13.000, kalau dari plat komputer Rp15.000. Alhamdulillah, menjelang Idul Adha permintaan panggangan sate dari toko cukup banyak. Kita setor berapa saja pasti diterima,” pungkasnya. (*)

 

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 270 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi