Menu

Mode Gelap
Operasi Patuh Semeru Digelar, ini 8 Pelanggaran yang Jadi Target Kepolisian Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Dipantau Langsung Gubernur Khofifah Tiga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Hilang, Pencarian Dilanjutkan Besok Dua Maling Motor yang Ditembak Polisi di Gending Divonis 11 Bulan dan 1 Tahun 6 Bulan Janda di Pasuruan Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Rumahnya Pedang Pora Sambut Kedatangan AKBP M. Wahyudin Latif di Polres Probolinggo

Ekonomi · 16 Jun 2024 10:01 WIB

Berkah Idul Adha, Perajin Panggang Sate di Lumajang Banjir Pesanan


					BERKAH IDUL ADHA: Abdul Halim saat membuat alat panggangan sate di depan rumahnya. (foto: Asmadi). Perbesar

BERKAH IDUL ADHA: Abdul Halim saat membuat alat panggangan sate di depan rumahnya. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Hari Raya Idul Adha 2024 tinggal menghitung hari. Rutinitas tahunan itu tidak sekedar ritual keagamaan, namun juga jadi ladang rejeki bagi sejumlah warga.

Seperti yang dirasakan Abdul Halim (49), perajin panggangan sate asal Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang. Dalam beberapa hari terakhir, dagangan laris manis diburu pemesan.

Dengan bermodal alat sederhana seperti tang, gunting, plat besi, paku dan alat untuk melubangi, Abdul Halim memanfaatkan limbah alat elektronik dan sisa material bangunan menjadi alat pemanggang sate yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

“Bahan utamanya ini dari Galvalum atau baja ringan, saya memanfaatkan limbah alat elektronik dan sisa material bangunan, CPU Komputer, dan lemari es,” kata Halim, Minggu (16/6/24).

Menurut Halim, momen Idul Adha menjadi berkah tersendiri bagi dirinya. Pasalnya, pesanan panggangan sate meningkat drastis saat menjelang hari raya kurban.

“Permintaan tidak terbatas, yang penting saya kerjakan sedapatnya bahan,” papar dia.

Menurutnya, dalam sepekan ia sanggup mengerjakan pesanan hingga 3 kodi (60 unit) panggang sate seorang diri, yang seluruh produknya habis terjual.

Meski tak mencapai ratusan, Halim mengaku pesanan panggangan sate yang datang cukup menggerakkan roda keuangan usahanya sebagai produsen alat panggangan sate.

“Target saya minimal satu minggu mengerjakan 3 kodi atau 60 buah,” tutur pria paruh baya ini.

Harga 1 unit alat panggangan sate, imbuh Halim, antara Rp13.000 hingga Rp15.000. Perbedaan harga tergantung jenis bahan yang digunakan.

Panggangan sate buatan Halim, kadang dijual perseorangan, dimana pembeli datang langsung ke rumahnya. Namun tak jarang dijual dalam bentuk partai dengan dikirim ke sejumlah toko.

“Kalau bahan galvalum harganya Rp13.000, kalau dari plat komputer Rp15.000. Alhamdulillah, menjelang Idul Adha permintaan panggangan sate dari toko cukup banyak. Kita setor berapa saja pasti diterima,” pungkasnya. (*)

 

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 279 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Piwadalan di Pura Senduro Lumajang Jadi Simpul Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

11 Juli 2025 - 14:20 WIB

Serangan Wereng Meluas, 11 Kecamatan di Lumajang Terancam Gagal Panen

10 Juli 2025 - 09:39 WIB

Stok Beras di Pasar Tanjung Jember Menipis, Pedagang Hanya Andalkan Stok Sisa

9 Juli 2025 - 20:29 WIB

Tak Mampu Tekan HPP, Penggilingan Padi di Pasuruan Pilih Hentikan Produksi

3 Juli 2025 - 18:55 WIB

Pasar Maron Probolinggo Siap Tingkatkan Daya Saing, Jual Produk Olahraga Jadi Daya Tarik Baru

3 Juli 2025 - 15:12 WIB

Petik Merah, Kopi Senduro Jadi Andalan Lumajang

3 Juli 2025 - 10:33 WIB

Target Luas Tanam Tembakau di Probolinggo Naik, Diprediksi Tembus 17 Ribu Ton

29 Juni 2025 - 17:19 WIB

Trending di Ekonomi