Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Pemerintahan · 13 Jun 2024 12:54 WIB

Kendalikan Inflasi Jelang Idul Adha, Pemkab Lumajang Gelar Pangan Murah


					PANTAU: Pj. Bupati Lumajang meninjau Gelar Pangan Murah (GPM) di Kawasan Wonorejo Terpadu, Rabu (12/06/2024). (foto: Asmadi). Perbesar

PANTAU: Pj. Bupati Lumajang meninjau Gelar Pangan Murah (GPM) di Kawasan Wonorejo Terpadu, Rabu (12/06/2024). (foto: Asmadi).

Lumajang,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), menggelar Gelar Pangan Murah (GPM) di Kawasan Wonorejo Terpadu, Rabu (12/06/2024).

Komoditas yang dijual diantaranya meliputi beras, gula pasir, minyak goreng, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah besar dan cabai rawit.

Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni menyampaikan, harga yang ditawarkan di GPM jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di pasaran pada umumnya.

Momentum ini harus menjadi angin segar bagi masyarakat dan harus dimanfaatkan di tengah melambungnya harga bahan pokok di pasaran.

“Gerakan seperti ini harus kami dilakukan, terutama mendekati hari besar keagamaan, apalagi ada musim manten,” kata Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni saat memantau berjalannya GPM.

“Itu kita support jangan sampai inflasi tinggi melebihi dua atau tiga karena itu berat bagi masyarakat, harus ada stabilisasi pasokan dan stabilisasi harga harus kita jaga terus,” imbuh wanita yang biasa dipanggil Yuyun itu.

Yuyun menyampaikan, tujuan digelarnya kegiatan tersebut, tidak lain untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasaran.

Dengan demikian, diharapkan inflasi di daerah dapat dikendalikan dan daya beli masyarakat dapat terjaga.

“Di Lumajang dalam minggu ini inflasi 0,69, tidak apa-apa ada inflasi tapi tidak terlalu tinggi, kalau deflasi terus bisa mempengaruhi daya beli masyarakat,” paparnya.

“Kemungkinannya rantai pasokan yang tidak ada, mungkin karena daya beli masyarakat yang berkurang, ini yang harus kita seimbangkan, kasihan pedagang dan petani karena saat ini sudah masuk musim panen seperti cabe, beras sudah musim panen,” tambahnya.

Pemkab Lumajang, menurut Yuyun, akan terus melakukan monitoring dan evaluasi serta berupaya menggelar kegiatan serupa apabila terjadi kenaikan harga pada kebutuhan pokok.

Yuyun menegaskan, GPM merupakan salah satu upaya agar inflasi di kota pisang dapat terkendali.

“Apabila harga-harga mengalami kenaikan, kita akan menggelar operasi pasar serupa untuk menekan harga yang ada di pasaran,” janjinya. (*)

 

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Moch. Rochim


 

Artikel ini telah dibaca 127 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan