Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Peristiwa · 14 Apr 2024 18:27 WIB

Banjir Dominasi Bencana Alam di Kabupaten Probolinggo


					TERENDAM: Banjir menggenangi pemukiman warga Desa Kedunggaleng, Kec. Dringu, Kab. Probolinggo, beberapa waktu lalu. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

TERENDAM: Banjir menggenangi pemukiman warga Desa Kedunggaleng, Kec. Dringu, Kab. Probolinggo, beberapa waktu lalu. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Musim hujan di Kabupaten Probolinggo masih belum berakhir. Sehingga, potensi terjadinya bencana masih bisa terjadi di daerah yang telah memiliki 46 bencana selama Januari-Maret ini.

Tenaga Teknis Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Silvia Verdiana mengatakan, potensi terjadinya bencana masih harus terus diwaspadai, utamanya bencana hidrometeorologi.

Sebab, bencana ini terjadi seiring dengan intensitas curah hujan. “Hujan dengan intensitas yang cukup tinggi masih kerap terjadi. Sehingga, potensi bencana hidrometeorologi perlu diwaspadai,” kata Silvia, Minggu (14/4/24).

Ia menjelaskan, dari 46 bencana yang telah terjadi sampai Maret lalu, mayoritas merupakan bencana banjir yang bermula dengan turunnya hujan dengan intensitas tinggi.

Dari 46 bencana yang telah terjadi, 20 di antaranya merupakan bencana banjir, 13 tanah longsor, 10 cuaca ekstrem dan angin kencang, dan satu laka air. Serta, dua bencana kebakaran.

“Sejak Januari lalu, hujan yang terjadi masih dengan intensitas normal,” ucap wanita berhijab ini.

Sedangkan pada Februari – Maret, terpantau telah terjadi peningkatan intensitas curah hujan dari menengah – tinggi. Hal ini hampir terjadi di 24 kecamatan di wilayah Kabupaten Probolinggo.

“Mayoritas bencana yang terjadi karena memang bencana hidrometeorologi. Tetapi, ada juga bencana kebakaran yang turut kami berikan bantuan logistik dan asesmen,” tutup dia. (*)

 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 69 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka

3 Agustus 2025 - 15:31 WIB

Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat

2 Agustus 2025 - 10:33 WIB

Kecelakaan Maut di Tol Gempas, Satu Orang Tewas Seketika

1 Agustus 2025 - 08:28 WIB

Menderita TBC Menahun, Petani Pasuruan Diduga Akhiri Hidup dengan Pisau Dapur

31 Juli 2025 - 19:19 WIB

Longsor Disertai Pohon Tumbang Tutup Total Jalur Lumajang-Malang

31 Juli 2025 - 15:07 WIB

Gudang Nelayan di Mayangan Ludes Terbakar, Sempat Bikin Panik

30 Juli 2025 - 14:00 WIB

Anak-Anak Sumberlangsep Lumajang Tak Bisa Sekolah Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru

29 Juli 2025 - 19:35 WIB

Tanpa Identitas dan Pakaian, Pria Ini Ditemukan Tewas di Pantai Selatan Lumajang

28 Juli 2025 - 20:06 WIB

Warga Pilang Kota Probolinggo Ditemukan Tewas Setelah Berhari-hari Mengurung Diri di Kamar

28 Juli 2025 - 18:40 WIB

Trending di Peristiwa