Menu

Mode Gelap
Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

Budaya · 11 Mar 2024 19:01 WIB

Nyepi, Umat Hindu Tengger Gelar Ritual Tapa Brata


					STERIL: Penjagaan dan penutupan akses ke Gunung Bromo selama Tapa Brata di Desa Wonokerto, Sukapura. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

STERIL: Penjagaan dan penutupan akses ke Gunung Bromo selama Tapa Brata di Desa Wonokerto, Sukapura. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,- Umat Hindu Suku Tengger, Senin (11/3/24) melaksanakan Hari Raya Nyepi dengan melakukan Tapa Brata. Agar perayaan Nyepi hidmat, petugas gabungan melaksanakan penjagaan dan menutup akses menuju Bromo.

Umat Hindu Suku Tengger sejak Senin pagi (11/3/24) pukul 06.00 WIB melaksanakan tapa brata. Selama tapa brata, umat Hindu Suku Tengger tidak melakukan aktivitas.

Aktififas terlarang itu meliputi amati geni (tidak menyalakan api), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati karya (atau tidak bekerja).

Sekretaris Desa Jetak, Mulyono mengatakan, umat Hindu Suku Tengger mulai Senin pukul 06.00 WIB melakukan Nyepi hingga Selasa pagi pukul 06.00 WIB. Selama Nyepi, mereka melakukan puasa dan tidak boleh beraktivitas.

“Sama seperti perayaan Nyepi tahun lalu, Nyepi tahun ini akses menuju tempat wisata Gunung Bromo ditutup, sejak di Desa Wonokerto. Tujuannya, agar umat Hindu bisa menjalankan Nyepi dengan hikmat,” ujarnya.

Selain penutupan akses menuju wisata Gunung Bromo di Desa Wonokerto, dengan menggunakan barrier, juga terdapat petugas gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, Jogoboyo, serta warga muslim yang berjaga.

Hal ini untuk menghalangi wisatawan yang hendak menuju wisata Gunung Bromo saat Nyepi. Sejak mulai ditutup pada Senin dini hari pukul 00.01 WIB, petugas telah menghalau puluhan wisatawan dan warga yang hendak ke Bromo.

“Perayaan Nyepi tahun ini bertepatan dengan awal bulan puasa, meski sedang Nyepi, namun umat Islam Suku Tengger tetap diperbolehkan untuk melaksanakan sholat tarawih di masjid, namun tidak menggunakan pengeras suara. Hal ini merupakan bentuk toleransi umat beragama di Bromo,” kata Mulyono.

Sementara, wisatawan mancanegara asal Australia, Andy mengaku, kagum dengan Hari Raya Nyepi di Bromo, karena menyajikam keragaman budaya berbeda.

“Saya cukup terkesan dan kagum dengan adanya Nyepi di Bromo, karena warga Suku Tengger selama satu hari berada di dalam rumah, tidak melakukan aktivitas, serta tidak bersuara,” ujarnya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Mohammad S

Artikel ini telah dibaca 89 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kontes Domba Lumajang 2025 Diikuti 65 Peserta

24 April 2025 - 16:24 WIB

Umat Hindu Bromo Rayakan Galungan, Begini Kemeriahannya

23 April 2025 - 22:18 WIB

Pantai Mbah Drajid Jadi Jujukan Warga Mandi di Laut saat Lebaran Ketupat

7 April 2025 - 16:24 WIB

Kapolres Pasuruan Kota Terbitkan Edaran Jelang Praonan, Ini Aturannya

5 April 2025 - 16:13 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (2)

5 April 2025 - 12:41 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (1)

4 April 2025 - 20:35 WIB

Mengenal Ogoh- ogoh, Tradisi Menjelang Hari Raya Nyepi

29 Maret 2025 - 02:24 WIB

Pawai Ogoh-ogoh Meriah di Lumajang, Wujud Toleransi Menjelang Nyepi dan Lebaran

29 Maret 2025 - 02:06 WIB

Sebelum Mengarak Ogoh-ogoh, Umat Hindu di Lumajang Gelar Upacara Tawur Agung Kesanga

28 Maret 2025 - 15:28 WIB

Trending di Budaya