Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Lingkungan · 4 Mar 2024 17:06 WIB

Kekeringan Landa 88 KK di Lumajang, Sumur Bor Pabrik Kayu Disebut jadi Penyebab


					KRISIS AIR: Salah seorang warga Desa Sentul, Kec. Sumbersuko, Kab. Lumajang, mengambil air bersih menggunakan jeriken. (foto: Asmadi). Perbesar

KRISIS AIR: Salah seorang warga Desa Sentul, Kec. Sumbersuko, Kab. Lumajang, mengambil air bersih menggunakan jeriken. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Banyaknya pabrik kayu di Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, disinyalir menjadi penyebab terjadinya krisis air bersih di desa setempat.

Alih-alih menyerap tenaga kerja di sekitarnya, keberadaan sejumlah pabrik yang bergerak dalam produksi triplek itu justru membuat masyarakat sekitar sengsara.

Sebab mayoritas pabrik membuat sumur bor, yang diyakini berdampak terhadap ketersediaan sumber air di desa setempat.

Akibatnya, semua sumur tradisional milik warga yang ada di sekitar pabrik mengalami kekeringan. Alhasil, warga harus mengantri untuk mendapatkan air bersih di sumur lain yang masih menyisakan air.

“Kalau pagi dan sore, kita selalu mengantri untuk mendapatkan air bersih. Kita mengantrinya di saluran air yang warga buat dari paralon. Airnya bersih dari sumber seberang sungai,” ujar warga Desa Sentul, Doni, Senin (4/3/24).

Dijelaskan Doni, sedikitnya 88 Kepala Keluarga (KK) di Desa Sentul, kini kelimpungan untuk mencari air bersih. Bahkan, kebanyakan warga rela membeli air galon untuk keperluan memasak dan diminum setiap harinya.

Doni mengaku, sumurnya sudah 3 bulan terakhir tidak mengeluarkan air. Untuk keperluan mencuci baju, ia harus pergi ke sungai yang jauhnya hampir satu kilometer dari rumahnya.

“Mau gimana lagi mas, air adalah kebutuhan paling utama, kalau airnya kotor tidak bisa dikonsumsi. Untuk keperluan mencuci baju, ya harus pergi ke sungai yang jauhnya sampai satu kilometer,” tutur dia.

Humas Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sumber Daya Air (DPUTR SDA) Kabupaten Lumajang, Joko Kemin menyebut, pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan menjamurnya sumur bor di Desa Sentul.

Sebab menurut Joko, ijin pembuatan sumur bor sepenuhnya merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, termasuk sumur bor yang dibuat pabrik kayu di Desa Sentul.

“Untuk perijinan, monitoring pemakaian air tanah (sumur, red) kewenangannya ada di Pemprov Jawa Timur. Jadi semuanya ada di pemprov, perijinan pembuatan sumur bornya,” pungkasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 90 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

10 September 2025 - 11:42 WIB

Perkuat Jalur Gumitir, Pemasangan Beronjong di Tikungan Khokap Dikebut

27 Agustus 2025 - 03:35 WIB

Cuaca Ekstrem, BPBD Lumajang Ingatkan Hindari Kawasan Rawan Longsor dan Banjir

21 Agustus 2025 - 20:20 WIB

TRC dan Loader Dikerahkan, BPBD Lumajang Buka Akses Jalan Tertimbun Longsor

20 Agustus 2025 - 14:16 WIB

Jelang Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Warga Protes Kerusakan Hutan di Kawasan Proyek Tol Probowangi

16 Agustus 2025 - 19:55 WIB

Ingat! Mulai 10 Agustus 2025, Pasar Minggu Kota Probolinggo Pindah ke Jalan Suroyo

8 Agustus 2025 - 19:52 WIB

Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur

2 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik

31 Juli 2025 - 19:36 WIB

Trending di Lingkungan