Menu

Mode Gelap
Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi Batik dan Bordir Lumajang Unjuk Pesona di Ajang Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia Anak di Bawah Umur di Lumajang Jadi Korban Rudapaksa Ayah Kandungnya

Lingkungan · 4 Mar 2024 17:06 WIB

Kekeringan Landa 88 KK di Lumajang, Sumur Bor Pabrik Kayu Disebut jadi Penyebab


					KRISIS AIR: Salah seorang warga Desa Sentul, Kec. Sumbersuko, Kab. Lumajang, mengambil air bersih menggunakan jeriken. (foto: Asmadi). Perbesar

KRISIS AIR: Salah seorang warga Desa Sentul, Kec. Sumbersuko, Kab. Lumajang, mengambil air bersih menggunakan jeriken. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Banyaknya pabrik kayu di Desa Sentul, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, disinyalir menjadi penyebab terjadinya krisis air bersih di desa setempat.

Alih-alih menyerap tenaga kerja di sekitarnya, keberadaan sejumlah pabrik yang bergerak dalam produksi triplek itu justru membuat masyarakat sekitar sengsara.

Sebab mayoritas pabrik membuat sumur bor, yang diyakini berdampak terhadap ketersediaan sumber air di desa setempat.

Akibatnya, semua sumur tradisional milik warga yang ada di sekitar pabrik mengalami kekeringan. Alhasil, warga harus mengantri untuk mendapatkan air bersih di sumur lain yang masih menyisakan air.

“Kalau pagi dan sore, kita selalu mengantri untuk mendapatkan air bersih. Kita mengantrinya di saluran air yang warga buat dari paralon. Airnya bersih dari sumber seberang sungai,” ujar warga Desa Sentul, Doni, Senin (4/3/24).

Dijelaskan Doni, sedikitnya 88 Kepala Keluarga (KK) di Desa Sentul, kini kelimpungan untuk mencari air bersih. Bahkan, kebanyakan warga rela membeli air galon untuk keperluan memasak dan diminum setiap harinya.

Doni mengaku, sumurnya sudah 3 bulan terakhir tidak mengeluarkan air. Untuk keperluan mencuci baju, ia harus pergi ke sungai yang jauhnya hampir satu kilometer dari rumahnya.

“Mau gimana lagi mas, air adalah kebutuhan paling utama, kalau airnya kotor tidak bisa dikonsumsi. Untuk keperluan mencuci baju, ya harus pergi ke sungai yang jauhnya sampai satu kilometer,” tutur dia.

Humas Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sumber Daya Air (DPUTR SDA) Kabupaten Lumajang, Joko Kemin menyebut, pihaknya tidak bisa berbuat banyak dengan menjamurnya sumur bor di Desa Sentul.

Sebab menurut Joko, ijin pembuatan sumur bor sepenuhnya merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, termasuk sumur bor yang dibuat pabrik kayu di Desa Sentul.

“Untuk perijinan, monitoring pemakaian air tanah (sumur, red) kewenangannya ada di Pemprov Jawa Timur. Jadi semuanya ada di pemprov, perijinan pembuatan sumur bornya,” pungkasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 79 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan