Menu

Mode Gelap
Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

Pemerintahan · 7 Feb 2024 17:23 WIB

Gunung Semeru Terus Fluktuatif, BPBD Lumajang Siapkan 10 Ribu Masker


					FLUKTUATIF: Kondisi Gunung Semeru di Kab. Lumajang masih fluktuatif sehingga berpotensi kembali erupsi. (foto: dok) Perbesar

FLUKTUATIF: Kondisi Gunung Semeru di Kab. Lumajang masih fluktuatif sehingga berpotensi kembali erupsi. (foto: dok)

Lumajang,- Sebanyak 10 ribu masker disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya hujan abu vulkanik jika Gunung Semeru kembali erupsi.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi, saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Selasa (5/2/2024).

“Stok masker di BPBD Lumajang sekitar 10.000 masker untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi hujan abu vulkanik saat erupsi, sehingga siap didistribusikan apabila diperlukan,” kata Wawan.

Lebih lanjut Wawan menjelaskan, pada hari Selasa kemarin, tepatnya pukul 05.52 WIB dan 07.30 WIB, Gunung Semeru telah mengalami erupsi atau letusan sebanyak dua kali.

Pada saat itu, imbuh dia, abu vulkanik menyembur dengan ketinggian 1000 meter diatas puncak Jogring Saloko. Teramati kolom abu vulkanik berwarna putih, kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal ke arah timur laut.

“Namun hingga saat ini erupsi Gunung Semeru masih sangat aman,” tegas dia.

Menurut Wawan, saat ini status Gunung Semeru masih berada di Level lll atau siaga. Oleh karenanya, BPBD Lumajang tetap menghimbau masyarakat disekitar lereng Gunung Semeru tidak melakukan aktifitas apapu di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

“Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” pungkasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga

20 September 2025 - 19:45 WIB

Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur

20 September 2025 - 16:50 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS

19 September 2025 - 18:53 WIB

Mantab! 5.831 Honorer di Situbondo Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu

19 September 2025 - 13:35 WIB

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Trending di Pemerintahan