Menu

Mode Gelap
Polres Pasuruan Ungkap Jaringan Narkoba, Bandar hingga Kurir Dibekuk Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat Cegah Peredaran Bendera One Piece, Polisi di Kota Probolinggo Bagikan Bendera Merah Putih ke Pengguna Jalan Tumpang Tindih Dokumen Tata Ruang di Lumajang, Perda 2013 vs Perda 2023 Polisi Tak Lanjutkan Kasus Kematian Anik Mutmainah, Keluarga Menolak Penuntutan

Pemerintahan · 7 Feb 2024 17:23 WIB

Gunung Semeru Terus Fluktuatif, BPBD Lumajang Siapkan 10 Ribu Masker


					FLUKTUATIF: Kondisi Gunung Semeru di Kab. Lumajang masih fluktuatif sehingga berpotensi kembali erupsi. (foto: dok) Perbesar

FLUKTUATIF: Kondisi Gunung Semeru di Kab. Lumajang masih fluktuatif sehingga berpotensi kembali erupsi. (foto: dok)

Lumajang,- Sebanyak 10 ribu masker disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya hujan abu vulkanik jika Gunung Semeru kembali erupsi.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi, saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Selasa (5/2/2024).

“Stok masker di BPBD Lumajang sekitar 10.000 masker untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi hujan abu vulkanik saat erupsi, sehingga siap didistribusikan apabila diperlukan,” kata Wawan.

Lebih lanjut Wawan menjelaskan, pada hari Selasa kemarin, tepatnya pukul 05.52 WIB dan 07.30 WIB, Gunung Semeru telah mengalami erupsi atau letusan sebanyak dua kali.

Pada saat itu, imbuh dia, abu vulkanik menyembur dengan ketinggian 1000 meter diatas puncak Jogring Saloko. Teramati kolom abu vulkanik berwarna putih, kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal ke arah timur laut.

“Namun hingga saat ini erupsi Gunung Semeru masih sangat aman,” tegas dia.

Menurut Wawan, saat ini status Gunung Semeru masih berada di Level lll atau siaga. Oleh karenanya, BPBD Lumajang tetap menghimbau masyarakat disekitar lereng Gunung Semeru tidak melakukan aktifitas apapu di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

“Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” pungkasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tumpang Tindih Dokumen Tata Ruang di Lumajang, Perda 2013 vs Perda 2023

5 Agustus 2025 - 15:27 WIB

Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak

4 Agustus 2025 - 19:25 WIB

Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih

4 Agustus 2025 - 18:33 WIB

Gubernur dan TNI Resmi Memulai Rutilahu Jatim dari Probolinggo

4 Agustus 2025 - 17:24 WIB

Bendera Fiksi Merebak Jelang 17 Agustus, Sekda: Jangan Gantikan Simbol Negara!

4 Agustus 2025 - 14:55 WIB

Sungai Diubah Jadi Daratan, Lahan Negara 9.600 Meter Persegi di Lumajang Hilang

4 Agustus 2025 - 11:47 WIB

Karnaval Berujung Maut, Bupati Lumajang Akan Evaluasi Sound Horeg

4 Agustus 2025 - 10:54 WIB

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Trending di Pemerintahan