Menu

Mode Gelap
Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

Pemerintahan · 7 Feb 2024 17:23 WIB

Gunung Semeru Terus Fluktuatif, BPBD Lumajang Siapkan 10 Ribu Masker


					FLUKTUATIF: Kondisi Gunung Semeru di Kab. Lumajang masih fluktuatif sehingga berpotensi kembali erupsi. (foto: dok) Perbesar

FLUKTUATIF: Kondisi Gunung Semeru di Kab. Lumajang masih fluktuatif sehingga berpotensi kembali erupsi. (foto: dok)

Lumajang,- Sebanyak 10 ribu masker disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya hujan abu vulkanik jika Gunung Semeru kembali erupsi.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi, saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Selasa (5/2/2024).

“Stok masker di BPBD Lumajang sekitar 10.000 masker untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi hujan abu vulkanik saat erupsi, sehingga siap didistribusikan apabila diperlukan,” kata Wawan.

Lebih lanjut Wawan menjelaskan, pada hari Selasa kemarin, tepatnya pukul 05.52 WIB dan 07.30 WIB, Gunung Semeru telah mengalami erupsi atau letusan sebanyak dua kali.

Pada saat itu, imbuh dia, abu vulkanik menyembur dengan ketinggian 1000 meter diatas puncak Jogring Saloko. Teramati kolom abu vulkanik berwarna putih, kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal ke arah timur laut.

“Namun hingga saat ini erupsi Gunung Semeru masih sangat aman,” tegas dia.

Menurut Wawan, saat ini status Gunung Semeru masih berada di Level lll atau siaga. Oleh karenanya, BPBD Lumajang tetap menghimbau masyarakat disekitar lereng Gunung Semeru tidak melakukan aktifitas apapu di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak.

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

“Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” pungkasnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan