Menu

Mode Gelap
Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir

Pemerintahan · 6 Des 2023 23:22 WIB

Erupsi Hantui Warga Lereng Semeru, BPBD Galakkan Sosialisasi Kebencanaan


					FLUKTUATIF: Gunung Semeru masih fluktuatif sehingga dapat membahayakan warga sekitar. (foto: istimewa) Perbesar

FLUKTUATIF: Gunung Semeru masih fluktuatif sehingga dapat membahayakan warga sekitar. (foto: istimewa)

Lumajang,- Di penghujung Tahun 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang meningkatkan antisipasi rutinitas erupsi Gunung Semeru. Selama beberapa tahun terakhir, siklus erupsi Semeru kerap terjadi menjelang tutup tahun.

Kalaksa BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastadi mengatakan, sosialisasi kebencanaan kepada masyarakat digalakkan mengingat saat akhir tahun aktivitas Gunung Semeru mengalami peningkatan, baik dalam bentuk awan panas guguran (APG) maupun erupsi.

“Kita semua berharap tahun ini tidak ada erupsi di Gunung Semeru. Tapi kita tidak bisa hanya berharap. Harus ada upaya kesiapsiagaan seperti yang dilakukan hari ini,” kata Patria, Rabu (6/12/23).

Selain itu, kata dia, masyarakat sekitar Gunung Semeru diimbau untuk terus selalu siap siaga. Sebab, jika terjadi banjir lahar ataupun APG masyarakat bisa segera mengevakuasi diri sejak dini.

Menurut Patria, pengetahuan mitigasi bencana wajib dimiliki warga yang tinggal di beberapa wilayah sepanjang lereng Gunung Semeru.

Sebab, beberapa bulan lalu, BPBD Lumajang telah menambah alat early warning system (EWS) di beberapa titik zona merah Gunung Semeru.

“Sejauh ini, praktis dengan adanya penambahan, wilayah zona merah erupsi Gunung Semeru sudah dipasang lebih dari 4 alat EWS,” beber dia.

Dengan adanya penambahan EWS ini, tentu sangat memudahkan masyarakat untuk mendeteksi dini datangnya bencana banjir lahar hujan Semeru.

“EWS yang terpasang di beberapa titik di kawasan Gunung Semeru masih berjalan sangat baik. Sehingga jika ada banjir lahar dingin Gunung Semeru, dapat dengan mudah di deteksi,” pungkasnya.

 

Penulis Asmadi

Artikel ini telah dibaca 119 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan