Menu

Mode Gelap
Gedung Direhabilitasi, Dispendukcapil Jember Alihkan Layanan ke Kecamatan dan Aplikasi Online Bi-bi-bi dan Ketan Kratok Direkomendasikan jadi Warisan Budaya Takbenda asal Kota Probolinggo Gerakan Sosial, Jurnalis Santuni Bocah Penderita Sindrom Proteus di Bago Probolinggo Kecelakaan Maut di Rejoso Pasuruan, Pengendara Motor Tewas Hasil Autopsi, Tersangka Pencurian Sapi di Lumajang Tewas Akibat Asam Lambung, Bukan Penganiayaan Kapal Nelayan di Pasuruan Tenggelam, Seluruh ABK Selamat dari Maut

Peristiwa · 19 Nov 2023 12:08 WIB

FDR Super Tucano Ditemukan, Jadi Bahan Utama Investigasi TNI AU


					TERJATUH: Kondisi pesawat Super Tucano dengan nomor lambung TT-3111, yang jatuh di Bukit Kundi, Desa Wonorejo, Kec. Lumbang, Kab. Pasuruan. (foto: Umarul Faruq). Perbesar

TERJATUH: Kondisi pesawat Super Tucano dengan nomor lambung TT-3111, yang jatuh di Bukit Kundi, Desa Wonorejo, Kec. Lumbang, Kab. Pasuruan. (foto: Umarul Faruq).

Pasuruan,- Flight Data Recorder (FDR) atau perekam data penerbangan pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, ditemukan. Penemuan alat yang fungsinya sama persis dengan Black Box atau kotak hitam pada pesawat komersil itu, akan menjadi bahan utama proses penyelidikan.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama R. Agung Sasongkojati menyebut, penemuan FDR akan menjadi bahan investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan di lereng Gunung Bromo itu.

“Mudah-mudahan bisa kita baca untuk dapat memberi penjelasan lebih lanjut apa yang terjadi pada penerbangan ini,” kata Agung.

Menurut Agung, dua FDR itu saat ini berada di Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Selain FDR dari dua pesawat yang jatuh, FDR dari pesawat selamat juga akan diambil sebagai komparasi dalam proses investigasi.

Meski demikian, Agung belum bisa menyampaikan seperti apa investigasi yang akan dilakukan oleh TNI AU. Hanya, ia memastikan TNI AU tidak akan melibatkan pihak luar.

“Jadi tujuan daripada investigasi adalah memperbaiki prosedur, menambah prosedur atau mengurangi hal-hal yang tujuannya untuk keselamatan penerbangan,” beber Agung.

Diberitakan sebelumnya, dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik TNI AU, jatuh di lereng Gunung Bromo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11/23) siang. Insiden ini menewaskan 4 orang prajurit TNI AU.

Tiga korban meninggal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati, Kota Malang. Yakni Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya, dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan.

Sementara satu korban lain yang gugur akibat insiden ini adalah Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A, yang lantas dimakamkan di TMP Madiun, Jawa Timur. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kecelakaan Maut di Rejoso Pasuruan, Pengendara Motor Tewas

13 Oktober 2025 - 17:27 WIB

Kapal Nelayan di Pasuruan Tenggelam, Seluruh ABK Selamat dari Maut

13 Oktober 2025 - 16:19 WIB

Dua Pohon di Lumajang Tumbang, Lalu Lintas Macet

12 Oktober 2025 - 17:46 WIB

Kecelakaan Beruntun di Pandaan, Dua Pengemudi Alami Luka

11 Oktober 2025 - 15:18 WIB

Usai Nobar Bola, Warga Bondowoso Jadi Korban Pengeroyokan di Mangli Jember

9 Oktober 2025 - 19:10 WIB

Kebakaran Tumpukan Kayu Hebohkan Warga Jl. Lumajang Kota Probolinggo

8 Oktober 2025 - 12:12 WIB

Setelah Tiga Bulan Hilang di Laut, Korban KMP Tunu Pratama Jaya Asal Pasuruan Akhirnya Ditemukan

8 Oktober 2025 - 03:59 WIB

BNPB Rilis Data Akhir Korban Ponpes Al-Khoziny: 67 Tewas, 104 Selamat

7 Oktober 2025 - 20:48 WIB

Hendak Nyeberang, Lansia Ditabrak Pemotor hingga Tak Bernyawa

7 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Trending di Peristiwa