Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Ekonomi · 27 Okt 2023 16:34 WIB

Cabai Rawit di Kota Probolinggo Meroket, Tembus Rp70 Ribu/Kg


					TURUN OMSET: Su'eb, pedagang cabai rawit di Pasar Baru Kota Probolinggo sedang menunjukkan dagangannya. (foto: Hafiz Rozani) Perbesar

TURUN OMSET: Su'eb, pedagang cabai rawit di Pasar Baru Kota Probolinggo sedang menunjukkan dagangannya. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo,- Seperti di sejumlah daerah lainnya, harga cabai rawit di Kota Probolinggo juga merangkak naik. Hari ini, Jum’at (27/10/23), harga cabai rawit tembus Rp70 ribu per kilogram (kg).

Menurut pedagang, kenaikan harga cabai rawit terjadi karena tanaman cabai petani banyak yang rusak, sehingga pasokan ke pedagang berkurang.

Pantauan PANTURA7.com di Pasar Baru Kota Probolinggo, harga cabai rawit hari ini mencapai 70 ribu per kg. Padahal, harga cabai rawit pada Kamis kemarin (19/10/2023) masih di kisaran Rp58-60 ribu per kg.

“Jadi naiknya harga cabai rawit ini terjadi sejak seminggu yang lalu, di mana sebelumnya harga cabai sekitar Rp30 ribu per kilogram, kemudian secara bertahap naik hingga Rp70 ribu per kilo,” ujar Su’eb, pedagang cabai rawit.

Faktor yang mempengaruhi naiknya harga cabai rawit ini karena saat musim kemarau, banyak tanaman cabai rusak karena kekurangan pasokan air.

Karena banyak yang rusak, alhasil pasokan cabai dari petani ke distributor maupun ke pedagang otomatis juga berkurang drastis.

“Faktornya karena pasokan cabai rawit dari petani berkurang. Tadi saja dari petani, saya hanya dapat pasokan 20 kilogram, yang biasanya dapat 35 hingga 40 kilogram,” imbuh Su’eb.

Hal senada disampaikan pedagang lainnya, Kholifah. Ia menyebut kenaikan harga cabai ini bertahap, yang awalnya Rp30 ribu, saat ini mencapai Rp70 ribu per kg.

Akibat naiknya harga cabai rawit, pembeli mengurangi pembelian cabai rawai. Dampaknya, omset penjualan pedagang pun juga berkurang.

“Naiknya harga cabai ini karena pasokannya berkurang. Hal ini akibat musim kemarau yang mana tanaman cabai petani kekurangan air, sehingga rusak,” ujarnya.

Diperkirakan, harga cabai rawit ini akan terus naik mengingat saat ini musim kemarau masih terus berlangsung. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Moch. Rochim

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi