Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Sosial · 26 Sep 2023 21:06 WIB

Tradisi Maulid di Desa Kepuh Pasuruan, Berebut Buah hingga Daster


					MERIAH: Aneka barang dipersiapkan warga Desa Kepuh, Kejayan, Pasuruan, untuk memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. (foto: Moh. Rois) Perbesar

MERIAH: Aneka barang dipersiapkan warga Desa Kepuh, Kejayan, Pasuruan, untuk memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Warga Desa Kepuh, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan cara yang unik dan meriah. Tradisi berberebut aneka barang menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan maulid di desa ini.

Setiap tahun, menjelang peringatan Maulid Nabi, warga Desa Kepuh bersiap-siap merayakan maulid. Aneka barang, mulai dari pakaian anak-anak hingga dewasa, digantungkan di sekitar bambu yang telah dibentuk menjadi lingkaran besar.

Tidak hanya itu, sejumlah balon juga dipajang agar suasana semakin meriah. “Ini sudah tradisi, warga sini menyebut Rebu’en atau berebut,” kata Mohamad Yunus, Selasa (26/9/2023) sore.

Menurutnya, tradisi ini mengharuskan warga untuk mengeluarkan uang sebesar 500 ribu hingga 1 juta lebih untuk ikut serta. Setelah itu, barang-barang yang telah tertata dengan apik akan dinaikkan ke atas bambu setinggi 10 meter.

“Puncak acara terjadi setelah pembacaan sholawatan selesai. Acaranya nanti malam, warga nanti merebut aneka barang yang tergantung di bambu,” ujar Yunus.

Warga lainnya, M. Munir menyebut, yang membuat tradisi ini semakin istimewa adalah semangat kebersamaan warga. Mereka bergotong-royong iuran untuk membeli aneka barang yang nantinya bakal diperebutkan.

Menurutnya, tradisi berebut aneka barang ini, tidak hanya berlangsung di Desa Kepuh, namun juga di beberapa desa lainnya di sekitar Kabupaten Pasuruan.

“Ini sudah menjadi tradisi warga sini dan menjadi warisan budaya yang dijunjung tinggi dan menjadi momen penting untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW,” jelasnya. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 96 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun

16 Juni 2025 - 16:36 WIB

Pasuruan Siap Terapkan Aturan Rekrutmen Tanpa Batasan Usia Kerja

14 Juni 2025 - 16:22 WIB

Kontroversi Kebijakan Dishub Lumajang: Dari Penertiban ke Kolaborasi dengan Jukir Liar

13 Juni 2025 - 18:26 WIB

Tolak Relokasi ke TWSL, Pedagang Oleh-oleh di Alun-alun Kota Probolinggo Demo

13 Juni 2025 - 18:16 WIB

Eksekusi Bangunan di Lumajang, Termohon Kecewa tanpa Pemberitahuan

12 Juni 2025 - 07:23 WIB

Pupuk Indonesia Hentikan Kerjasama dengan Kios Pupuk Pelanggar Aturan HET di Lumajang

11 Juni 2025 - 07:02 WIB

Polres Probolinggo dan PWI Sepakati Kolaborasi Pencegahan Hoaks

10 Juni 2025 - 21:02 WIB

Momentum Idul Adha, Kejari Kabupaten Probolinggo Tebar 800 Paket Daging Kurban

9 Juni 2025 - 20:00 WIB

Hama Tikus di Lumajang Merajalela, HKTI Sarankan Ditangani Terpadu

9 Juni 2025 - 13:46 WIB

Trending di Sosial