Probolinggo – Empat ayam milik dua warga di Blok Japan Duku, Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo mati mendadak secara bergantian. Menurut pemilik ayam, sebelumnya ayam-ayam tersebut sehat dan tidak ada tanda-tanda sakit.
Pemilik ayam, Sulianto (50) mengatakan, tiga ayamnya mati pada Selasa kemarin (25/07/23), di mana matinya diketahui secara bergantian. Padahal, ayam-ayam yang diketahui mati tersebut ada yang berada di kandang.
“Jadi diketahui matinya ini bergiliran, ada yang pagi, siang, bahkan ada yang sore hari. Selain itu satu dari tiga ayam yang mati sedang mengerami telurnya,” ujarnya.
Melihat tiga ayamnya mati tiba-tiba, Sulianto kemudian menguburkannya di timur rumahnya. “Jadi karena sudah mati, ya langsung saya kubur di timur rumah ketiga ayam tersebut,” katanya.
Pemilik ayam yang mati lainnya, Misnali, yang jarak rumahnya sekitar 100 meter dari rumah Sulianto mengatakan, yam yang mati mendadak ini berjumlah satu ekor dengan jenis ayam jago. Ayam tersebut diketahui mati pada Rabu pagi (26/07/23), di mana tiba-tiba ayam tersebut jatuh dari atas pohon.
“Saat itu mertua sedang duduk di bawah pohon di depan rumah tiba-tiba terdengar suara sesuatu terjatuh, setelah dicek ternyata ayam jago. Saat itu sudah dalam kondisi seperti kejang dan tak lama kemudian ayam tersebut mati,” ujar menantu Misnali, Dwi Maulita (30).
Menjelang siang, ayam betina milik Misnali tiba-tiba sekarat, namun masih bertahan. Melihat hal tersebut, Misnali kemudian menjual ayam tersebut. Sementara, ayam jago miliknya yang mati kemudian dikuburkan.
“Kalau di sekitar rumah tidak ada yang memelihara ayam, hanya saya sama Pak Sulianto saja,” kata Dwi Maulita.
Sementara Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo, Aries Santoso mengatakan, sampai saat ini belum ada laporan terkait matinya empat ekor ayam di Kelurahan Pakistaji. Namun pihaknya akan menelusuri penyebab mati mendadaknya ayam-ayam tersebut.
“Terima kasih informasinya, DPKPP belum menerima laporan. Yang jelas, kejadian ini akan kami tindak lanjuti,” ujarnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.
