Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Hukum & Kriminal · 11 Jul 2023 21:33 WIB

Bongkar Penimbunan Solar Subsidi di Kota Pasuruan, Polisi Tetapkan 3 Tersangka


					TERSANGKA: Tiga tersangka penimbun solar (searah jarum jam) A-W, B-F-P dan S. (foto: Moh. Rois) Perbesar

TERSANGKA: Tiga tersangka penimbun solar (searah jarum jam) A-W, B-F-P dan S. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Polisi menangkap dan menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di Kota Pasuruan. Ketiga tersangka memiliki peran yang berbeda dalam kasus ini.

Dirtipidter Bareskrim Polri, Brigjen Pol Hersadwi Rusdiyono menyebut, ketiga tersangka masing-masing AW (55), seorang warga Jalan Komodor Yos Sudarso, Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan; BFP (23), warga Kelurahan Kademangan, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, dan S (50), warga Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.

“Haji AW berperan sebagai pemilik modal, BFP sebagai pengatur keuangan, dan S sebagai penyedia truk yang digunakan untuk membeli solar bersubsidi,” kata Brigjen Pol Hersadwi Rusdiyono saat konferensi pers di gudang solar di Jl. Komodor Yos Sudarso No 12, Kelurahan Mandaranrejo, Selasa (11/7/23) siang.

Dijelaskan Hersadwi, bisnis ilegal ini telah berlangsung sejak tahun 2016. Para tersangka membeli solar subsidi dengan harga Rp 6.800 per liter.

Kemudian solar dijual kepada konsumen tanpa subsidi dengan harga Rp 9.000 per liter. Dengan demikian, keuntungan yang didapat per liter menilai Rp 2.200.

“Solar ini dijual di Surabaya. Rata-rata, mereka menjual 300 ribu liter setiap bulan. Sehingga jika dijumlahkan, maka keuntungan per bulan mencapai Rp 660 juta,” jelasnya.

Akibat perbuatannya, ketiga tersangka dijerat dengan pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2021 tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah diubah oleh Pasal 40 angka 9 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja, yang menjadi Undang-Undang jo Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP.

“Ancaman hukuman paling lama 6 tahun penjara dan denda paling tinggi Rp 60 miliar,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 76 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan

17 September 2025 - 21:02 WIB

Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak

17 September 2025 - 20:19 WIB

Luka Parah Akibat Ledakan Bondet, Maling Motor di Grati Pasuruan Akhirnya Tewas

17 September 2025 - 19:41 WIB

Dana Sosialisasi Raperda DPRD Jember Bermasalah, Kejaksaan Sita Rekening Rekanan

17 September 2025 - 17:05 WIB

Upaya Pencurian Motor di Pasuruan Gagal, Pelaku Terluka Akibat Bondet Meledak

17 September 2025 - 15:33 WIB

Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib

16 September 2025 - 17:03 WIB

Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ

16 September 2025 - 15:54 WIB

Buron Dua Bulan, Pengedar Sabu Diciduk di Prigen

15 September 2025 - 19:52 WIB

Miris! Oknum Satpol PP Kota Probolinggo Diduga Curi Beras di Toko Kelontong

12 September 2025 - 19:30 WIB

Trending di Hukum & Kriminal