Menu

Mode Gelap
Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara Aksi Pengeroyokan di Gondangwetan, Korban Luka, Pelaku Terjatuh Kecelakaan Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli Polres Probolinggo Gagalkan Peredaran Sabu dan Ratusan Ribu Pil Okerbaya Kemasan Vitamin Ternak Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

Ekonomi · 27 Jun 2023 16:39 WIB

Realisasi Pupuk Urea Tinggi, Serapan Bulan Ini Diprediksi Turun


					Pupuk urea. Perbesar

Pupuk urea.

Probolinggo – Ketersediaan pupuk bersubsidi di Kabupaten Probolinggo terus berkurang. Dari dua pupuk bersubsidi, pupuk Urea cenderung memiliki permintaan yang lebih tinggi. Sampai dengan Mei lalu, sisa alokasi pupuk Urea mencapai 55,25 persen.

Kepala Bidang Sarana, Penyuluhan, dan Pengendalian Pertanian pada Dinas Pertanian (Disperta) setempat Bambang Suprayitno mengatakan, sampai Mei lalu sejumlah petani masih melakukan proses ranam.

Sehingga, banyak petani yang memerlukan pupuk untuk tanamannya, terutama jenis Urea. Dengan begitu, serapan untuk pupuk subsidi jenis Urea ini terbilang cukup banyak akibat tingginya permintaan.

“Alokasi pupuk yang ada memang sedikit, di sisi lain kebutuhan pupuk petani cukup tinggi. Tapi dari kami, selama masih ada stok, harus tetap disalurkan kepada petani,” katanya, Selasa (27/6/2023).

Ia menerangkan, berdasarkan rekap data terakhir terkait realisasi pupuk bersubsidi pada akhir Mei lalu, jenis pupuk Urea memiliki permintaan yang lebih tinggi. Dari alokasi 30.604,917 ton, realisasinya sudahencapai 13.686,78 ton atau sekitar 44,72 persen.

“Sementara untuk pupuk jenis NPK, dari alokasi 23.393,761 ton, realisasinya baru mencapai 7.516,56 ton atau 32,13 persen,” ujarnya.

Bambang melanjutkan, hingga Mei lalu hampir semua daerah di Kabupaten Probolinggo masih memasuki masa tanam, terutama tanam padi. Hanya beberapa daerah yang berada di dataran tinggi yang sedikit petaninya untuk menanam padi. Ia pun menyebut, kondisi itulah yang membuat serapan pupuk menjadi tinggi.

“Namun bulan ini, serapan pupuk diprediksi mengalami pengurangan, karena masa tanam sudah banyak yang selesai. Sampai awal Juni jumlah pupuk yang tersedia jenis Urea sebanyak 16.918,14 ton atau 55,28 persen dari alokasi. Sementara jenis NPK sebanyak 15.887,20 ton atau 67,87 ton,” katanya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 60 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Impor Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Konsumsi, Gula Petani Lokal Tak Terserap

4 September 2025 - 10:59 WIB

Kebanjiran Order, Persewaan Baju Karnaval di Pasuruan Raup Puluhan Juta

24 Agustus 2025 - 17:18 WIB

Trending di Ekonomi