Menu

Mode Gelap
Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan Akhirnya, Polisi Tetapkan Sopir Bus sebagai Tersangka Laka Maut di Jalur Bromo Kasus Suami Tusuk Istri, Pelaku Mengaku Emosi Setelah Dituduh Memberi Uang ke Istri Kedua Kesal Ditanyai Motor yang Digadaikan, Suami di Pasuruan Kalap Tusuk Istri Siasati Balap Liar, Bupati Jember Canangkan Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG Satreskrim Lumajang Ringkus 2 Pelaku Pengeroyokan Sadis di Bayeman

Religi & Pesantren · 21 Jun 2023 02:24 WIB

Nyaris Ricuh! Warga Bubarkan Pengajian ‘Khilafah’ di Purwosari Pasuruan


					TEGANG: Massa menolak pengajian yang disebut-sebut tanamkan ideologi khilafah. (foto: Moh. Rois) Perbesar

TEGANG: Massa menolak pengajian yang disebut-sebut tanamkan ideologi khilafah. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Kelompok pengajian di Dusun Beji Geneng, Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan dibubarkan oleh warga, Selasa (20/6/2023) malam. Warga menolak karena diduga pengajian tersebut berafiliasi dengan khilafah serta tidak memiliki izin resmi.

Pantauan dilokasi, pengajian yang diikuti puluhan jamaah ini diadakan di musala milik salah satu warga setempat. Pada sebuah banner yang terpasang di musala tersebut, terdapat tulisan Multaqoulama Aswaja Tapal Kuda. Selain itu juga bertuliskan ‘Khilafah Mengakhiri Hegemoni Dolar dengan Dinar dan Dirham’.

Namun saat pengajian berlangsung, ratusan massa mendatangi musala tersebut. Dengan rasa marah yang memuncak, mereka meminta agar pengajian tersebut segera dibubarkan.

“Kegiatan ini harus dibubarkan, bukan untuk sementara, tapi selamanya. Kalau merka ngeyel, kami akan kerahkn massa lebih besar lagi,” kata H. Salam, Ketua Patriot Garuda Nusantara (PGN) Pasuruan Raya.

Menurutnya, PGN sudah memantau semua kegiatan kelompok tersebut, termasuk pada tahun 2016 ada kegiatan yang sama, telah dibubarkan. Namun dan ternyata mereka mengulangi pada malam hari ini.

“Kami tidak ingin Indonesia ini disisipi ajaran ajaran Khilafah. Jadi saya minta ini dibubarkan,” ujarnya.

Kemarahan warga semakin memuncak, namun ketegangan berhasil mereda setelah aparat kepolisian setempat tiba di lokasi.

Mereka kemudian melakukan mediasi antara warga dan perwakilan kelompok pengajian tersebut. Setelah mediasi, mereka sepakat bahwa kelompok pengajian tersebut tidak akan melanjutkan kegiatan tanpa adanya izin resmi.

Setelah mediasi selesai, anggota kelompok pengajian satu per satu meninggalkan tempat dengan pengawalan ketat, karena hawatir akan serangan dari warga.

Plt. Kepala Dusun (Kasun) setempat, Imam Ahmad Baihaqi menyatakan bahwa keberadaan kegiatan ini membuat warga merasa tidak nyaman. Oleh sebab itu, ia bersama warga mendatangi lokasi dan meminta agar kegiatan dibubarkan.

Selain itu, kegiatan ini tidak pernah mendapatkan izin dari pemerintah setempat, baik secara tertulis maupun lisan.

“Tidak ada izin sama sekali, bahkan melalui pesan WhatsApp pun tidak ada,” ungkap Imam.

Ditanya apakah kelompok tersebut HTI, Imam mengaku kurang mengetahui. Namun menurutnya pada banner ada tulisan kalimat Khilafah. Rata rata yang mengikuti pengajian tersebut warga dari luar desa setempat.

“Ajaran khilafah itu memang benar benar kita tolak, jangan sampai di sini ada paham paham selin pancasila. Rata rata warga kuar, warga sini cuma 5 orang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kasun menjelaskan bahwa tempat tersebut sebenarnya bukan tempat ibadah, melainkan tempat tinggal.

“Jadi, ini adalah tempat tinggal, bukan tempat ibadah. Dokumen izin tempat ibadah mereka ada di kantor desa,” jelasnya. (*) 

 

Editor: Mohammad S

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 53 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Belum Memenuhi Izin, Pemkot Probolinggo Tutup Sementara Mie Gacoan

23 September 2025 - 00:30 WIB

Cegah Kecelakaan, Polisi Uji Kelayakan Jeep Bromo Secara Gratis

22 September 2025 - 14:56 WIB

Pimpin Karang Taruna Lumajang, Dedi Marta Siap Sinergikan Peran Pemuda

21 September 2025 - 13:19 WIB

Pekerja Migran asal Ranuagung Meninggal di Malaysia, Pemkab Probolinggo Fasilitasi Pemulangan Jenazah

21 September 2025 - 07:52 WIB

Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur

20 September 2025 - 16:50 WIB

Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam

19 September 2025 - 20:06 WIB

Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025

18 September 2025 - 17:53 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Trending di Regional