Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Pemerintahan · 2 Apr 2023 20:00 WIB

Penanganan Pasca Banjir Lamban, Petani di Pakuniran Kelimpungan Saluran irigasi tak Berfungsi


					RAKOR: Pemerintah Kecamatan Pakuniran gelar rapat koordinasi dengan petani menyikapi kerusakan irigasi akibat banjir. (foto: Ainul Jannah) Perbesar

RAKOR: Pemerintah Kecamatan Pakuniran gelar rapat koordinasi dengan petani menyikapi kerusakan irigasi akibat banjir. (foto: Ainul Jannah)

Pakuniran, – Puluhan petani di wilayah Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, kelimpungan. Pasalnya, mereka kesulitan bercocok tanam karena saluran irigasi sawah yang rusak akibat banjir, hingga kini belum juga diperbaiki.

Sejak diterjang banjir, Kamis (2/3/23) lalu hingga saat ini, tercatat sudah sekitar satu bulan saluran irigasi tak berfungsi. Padahal, masa tanam padi sudah berlangsung.

Kepala Desa (Kades) Patemon Kulon, Kecamatan Pakuniran, Muhammad mengatakan, sebagai salah satu daerah terdampak, ia telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan menggelar rapat koordinasi untuk membahas proses perbaikan irigasi.

Selain itu, pihaknya telah meminta bantuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo agar bisa menurunkan alat berat.

Namun juga semua langkah itu tidak bisa segera dilakukan, maka pihaknya terpaksa akan menggunakan Dana Desa (DD). Sebab menurutnya, perbaikan saluran irigasi sudah sangat mendesak.

“Saya sudah kkoordinasi dengan DPUPR yang sudah siap menurunkan alat berat. Alat berat itu diturunkan dalam jangka waktu 10 hari ke depan. Jika bantuan alat berat belum turun, solusinya pakai DD,” kata Muhammad, Minggu (2/4/23).

Camat Pakuniran Imron Rosyadi mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinadi dengan dinas terkait. Dilain pihak, para petani telah bersepakat untuk tidak menanam padi namun diganti dengan tanaman lain seperti jagung, kacang, dan lainnya.

“Hasil rapat kemarin, petani sudah menyanggupi untuk tidak menanam padi diganti dengan polowijo atau jagung, kacang dan lainnya. Kami juga sudah meyampaikan ke Pemkab (Probolinggo), tinggal menunggu tindaklanjut,” urainya. (*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Pemkab Lumajang Berupaya Tingkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintah Desa

27 April 2025 - 16:38 WIB

Hudri Nakhodai FKUB Kota Probolinggo, Janji Rawat Harmoni

25 April 2025 - 21:21 WIB

Trending di Pemerintahan