Menu

Mode Gelap
Jamin Kualitas MBG di Lumajang, BPOM dan Diskopindag Berikan Pengawasan Penuh Waspada! Siswa SDN Kanigaran 6 Kota Probolinggo Nyaris jadi Korban Penculikan Longsor Tutup Jalur Lumajang-Malang, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo Anggaran Zonk, Persipro 54 Diambang Kegagalan Ikuti Liga 4 Jawa Timur Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

Budaya · 2 Apr 2023 16:00 WIB

Es Campur Saparuwa, Minuman Legendaris Khas Pasuruan yang Menggugah Selera


					KHAS: Warung es campur saparuwa yang berada di jalur pantura Kota Pasuruan. (foto: Moh. Rois) Perbesar

KHAS: Warung es campur saparuwa yang berada di jalur pantura Kota Pasuruan. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Es campur saparuwa merupakan es campur legendaris di Pasuruan. Warung es campur yang berada di Jalan A Yani, Kelurahan Karangketug, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan ini selalu dipenuhi oleh pembeli, terutama di bulan puasa.

“Di bulan puasa ini, kami memang selalu kebanjiran pembeli. Mereka biasanya membeli es campur untuk takjil di masjid dan pondok pesantren,” kata Nur Izza, salah satu karyawan warung es campur saparuwa.

Es campur saparuwa telah berdiri sejak tahun 1979. Nama es campur saparuwa diambil dari bulan Jawa, sapar dan ruwa.

Bulan sapar merupakan bulan kelahiran anak pertama pemilik warung es campur saparuwa. Sementara bulan ruwa merupakan bulan berdirinya warung es tersebut.

Menurut pemilik warung es campur saparuwa, Kholifa, es campur saparuwa ini terdiri dari campuran berbagai bahan seperti nanas, kelapa muda, cincau hitam, kolang-kaling, jomble (jelly hijau).

Semua bahan diolah dengan cara yang benar untuk menghasilkan es campur yang nikmat dan segar. Yang membut es campur ini berbeda dengan es campur pada umumnya adalah manisan nanas.

“Bedanya ada di manisnya nanas. Kalau es campur lainnya tidak ada manisan nanasnya,” kata Kholifa.

Usaha es campur ini merupakan warisan dari orang tuanya. Kholifa adalah generasi kedua dari keluarga yang mengelola usaha es campur dan telah berdiri selama puluhan tahun.

Dijelaskan Kholifa, meskipun usaha tersebut telah lama berjalan, hanya dua dari enam anak yang diajarkan cara membuat es campur oleh orang tuanya. Keduanya adalah anak perempuan, termasuk dirinya.

“Orang tua saya kan punya 6 orang anak, 4 Laki-laki 2 perempuan. Nah tang diajari membuat es capur hanya anak yang perempuan, termasuk saya ini,” jelasnya.

Es campur saparuwa bukan hanya sekadar makanan penutup yang menyegarkan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas kuliner di Pasuruan.

Pelanggan es campur saparuwa tidak hanya berasal dari warga Pasuruan saja, tapi juga dari luar daerah yang sengaja mampir ketika melintas di Pasuruan.

“Jadi yang pernah beli es campur di sini, ketika ke Pasuruan pasti mampir,” ujar Kholifa.

Kholifa mengaku bahwa warungnya pernah menjual seribu bungkus es campur dalam sehari. Hal ini menunjukkan betapa populer dan diminatinya es campur saparuwa di kalangan masyarakat.

“Dulu itu pernah terjadi dalam satu hari kami mampu menjual seribu bungkus es campur. Kalau normalnya, ya sekitar 500 bungkus per hari,” bebernya.

Harga es campur saparuwa memang terjangkau, sehingga semua kalangan bisa menikmati es campur legendaris ini tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.

Satu bungkus es campur dijual dengan harga Rp13 ribu. Namun, bagi pelanggan yang ingin menikmati es campur saparuwa di tempat, harga yang dibanderol adalah Rp7 ribu.

Jadi, bagi Anda yang ingin mencoba es campur saparuwa, jangan khawatir dengan harga mahal. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 86 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

GMNI Jember Lurug Kantor DPRD, Desak Reformasi Polri hingga Transparansi DPR

9 September 2025 - 16:44 WIB

Cegah Sengketa, KAI Daop 9 Jember dan Kejari Kota Probolinggo Sepakati Kerjasama

8 September 2025 - 20:13 WIB

Coretan Provokatif Muncul di Sejumlah Titik Kota Pasuruan, Kritisi Kepolisian

8 September 2025 - 18:40 WIB

Ikon ‘I Like Lumajang’ Alun-alun Tak Tersentuh Perbaikan, DLH Beri Alasan Begini

7 September 2025 - 17:01 WIB

Alun-alun Lumajang Mulai Bersolek, PKL Tetap Nyaman Berjualan

7 September 2025 - 15:13 WIB

Libur Panjang Maulid Nabi, Polisi Tingkatkan Pengamanan di Area Wisata Gunung Bromo

6 September 2025 - 14:55 WIB

Grebek Gunungan Meriahkan Peringatan Maulid di Talangsari Jember

5 September 2025 - 21:05 WIB

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Permudah Mobilitas Warga ke Surabaya, Pemkot Probolinggo Bakal Fasilitasi Rute KA Komuter

4 September 2025 - 15:25 WIB

Trending di Regional