Menu

Mode Gelap
Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca Bocah di Paiton Curhat di Tik-tok, Ngaku jadi Korban Pencabulan Polres Pasuruan Ungkap Jaringan Narkoba, Bandar hingga Kurir Dibekuk Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat Cegah Peredaran Bendera One Piece, Polisi di Kota Probolinggo Bagikan Bendera Merah Putih ke Pengguna Jalan

Pemerintahan · 17 Feb 2023 17:47 WIB

Ratusan Sapi di Kabupaten Probolinggo Masih Terpapar PMK


					Penyemprotan disinfektan di Pasar Banyuanyar beberapa waktu lalu. Perbesar

Penyemprotan disinfektan di Pasar Banyuanyar beberapa waktu lalu.

Probolinggo – Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Kabupaten Probolinggo masih belum dapat diselesaikan. Bahkan, selama 2023 ini, sudah ada ratusan sapi yang terpapar PMK.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) pada Dinas Pertanian (Disperta) setempat, drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan, pihak Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur juga menyebut saat ini gelombang II PMK masih mengancam seluruh wilayah di Jawa Timur.

“Dari pantauan kami, 2023 ini ada 139 sapi yang terpapar. Terbaru, PMK ini menyerang empat ekor sapi di daerah Kecamatan Lumbang pada 6 Februari lalu,” katanya, Jumat (17/2/2023).

Dari jumlah tersebut, tiga ekor di antaranya mengalami kematian. Oleh sebab itu, ia meminta kepada para peternak untuk terus memperhatikan kesehatan ternaknya agar terhindar dari penyakit tersebut.

“Pada 2023 ini, penyebaran terbanyak di Kecamatan Krucil dengan 40 ekor, kemudian Krejengan ada 26 ekor, dan Bantaran ada 18 ekor. Tapi ada juga kecamatan yang sejauh ini masih aman, nol kasus, seperti Besuk, Paiton, Pajarakan, Kotaanyar dan sejumlah kecamatan lainnya,” paparnya.

Niko menjelaskan, pihaknya terus melakukan vaksinasi demi terus berupaya memutus mata rantai penyebaran penyakit ini. Bahkan, dalam upaya itu, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Beberapa hari yang lalu, bekerja sama dengan BPBD kami melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Maron dan Banyuanyar, termasuk RPH (Rumah Potong Hewan, Red.) di dua kecamatan itu,” ujarnya.

Ia menambahkan, penyemprotan disinfektan ini memang penting untuk dilakukan untuk meminimalisasi penyebaran PMK. Soalnya, pasar hewan dan RPH memang menjadi tempat berkumpulnya hewan ternak.

“Insya Allah akan kami lakukan di tempat lain juga. Namun kami perlu koordinasi lebih dahulu dengan BPBD,” ucapnya.(*) 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tumpang Tindih Dokumen Tata Ruang di Lumajang, Perda 2013 vs Perda 2023

5 Agustus 2025 - 15:27 WIB

Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak

4 Agustus 2025 - 19:25 WIB

Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih

4 Agustus 2025 - 18:33 WIB

Gubernur dan TNI Resmi Memulai Rutilahu Jatim dari Probolinggo

4 Agustus 2025 - 17:24 WIB

Bendera Fiksi Merebak Jelang 17 Agustus, Sekda: Jangan Gantikan Simbol Negara!

4 Agustus 2025 - 14:55 WIB

Sungai Diubah Jadi Daratan, Lahan Negara 9.600 Meter Persegi di Lumajang Hilang

4 Agustus 2025 - 11:47 WIB

Karnaval Berujung Maut, Bupati Lumajang Akan Evaluasi Sound Horeg

4 Agustus 2025 - 10:54 WIB

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Trending di Pemerintahan