Menu

Mode Gelap
Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

Pemerintahan · 17 Feb 2023 17:47 WIB

Ratusan Sapi di Kabupaten Probolinggo Masih Terpapar PMK


					Penyemprotan disinfektan di Pasar Banyuanyar beberapa waktu lalu. Perbesar

Penyemprotan disinfektan di Pasar Banyuanyar beberapa waktu lalu.

Probolinggo – Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Kabupaten Probolinggo masih belum dapat diselesaikan. Bahkan, selama 2023 ini, sudah ada ratusan sapi yang terpapar PMK.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) pada Dinas Pertanian (Disperta) setempat, drh. Nikolas Nuryulianto mengatakan, pihak Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur juga menyebut saat ini gelombang II PMK masih mengancam seluruh wilayah di Jawa Timur.

“Dari pantauan kami, 2023 ini ada 139 sapi yang terpapar. Terbaru, PMK ini menyerang empat ekor sapi di daerah Kecamatan Lumbang pada 6 Februari lalu,” katanya, Jumat (17/2/2023).

Dari jumlah tersebut, tiga ekor di antaranya mengalami kematian. Oleh sebab itu, ia meminta kepada para peternak untuk terus memperhatikan kesehatan ternaknya agar terhindar dari penyakit tersebut.

“Pada 2023 ini, penyebaran terbanyak di Kecamatan Krucil dengan 40 ekor, kemudian Krejengan ada 26 ekor, dan Bantaran ada 18 ekor. Tapi ada juga kecamatan yang sejauh ini masih aman, nol kasus, seperti Besuk, Paiton, Pajarakan, Kotaanyar dan sejumlah kecamatan lainnya,” paparnya.

Niko menjelaskan, pihaknya terus melakukan vaksinasi demi terus berupaya memutus mata rantai penyebaran penyakit ini. Bahkan, dalam upaya itu, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Beberapa hari yang lalu, bekerja sama dengan BPBD kami melakukan penyemprotan disinfektan di Pasar Hewan Maron dan Banyuanyar, termasuk RPH (Rumah Potong Hewan, Red.) di dua kecamatan itu,” ujarnya.

Ia menambahkan, penyemprotan disinfektan ini memang penting untuk dilakukan untuk meminimalisasi penyebaran PMK. Soalnya, pasar hewan dan RPH memang menjadi tempat berkumpulnya hewan ternak.

“Insya Allah akan kami lakukan di tempat lain juga. Namun kami perlu koordinasi lebih dahulu dengan BPBD,” ucapnya.(*) 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan