Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Ekonomi · 10 Feb 2023 16:40 WIB

Berkat Petai, Komoditas Pertanian di Lumajang Tembus Pasar Internasional


					BERKUALITAS: Petai ekspor yang dihasilkan para petani di Lumajang. (foto: Asmadi). Perbesar

BERKUALITAS: Petai ekspor yang dihasilkan para petani di Lumajang. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Petai tak hanya diminati pasar dalam negeri. Buah beraroma tajam dan khas itu ternyata juga diminati pasar mancanegara, contohnya Malaysia.

Terbukti, sebanyak 7 ton petai asal Kabupaten Lumajang selama beberapa tahun terakhir, berhasil dipasok ke negeri jiran Malaysia.

Salah satu kecamatan di Kabupaten Lumajang yang jadi penghasil petai ekspor adalah Kecamatan Ranuyoso. Ekspor petai di wilayah utara Kabupaten Lumajang ini sudah berlangsung sejak 10 tahun lalu.

“Nilai ekspor antara Rp350 juta hingga Rp750 juta dalam sekali kirim,” kata Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Ranuyoso, Abdul Alim, Jum’at (10/2/2023).

Menurutnya, bila memasuki musim panen, petai asal Kecamatan Ranuyoso bisa dikirim dalam seminggu sekali dengan jumlah yang cukup banyak.

“Aktivitas ekspor petai itu dipelopori oleh usaha keluarga Pak Hendi dan telah berlangsung sekitar 10 tahun lalu. Alhamdulillah hingga saat ini aktivitas ekspor petai masih berjalan dengan lancar,” tutur dia.

Ia mengatakan, petai yang dihasilkan dari kebun rakyat di Kabupaten Lumajang memiliki ciri khas berupa tekstur tebal dan rasa yang agak manis, sehingga lebih diminati masyarakat.

Bahkan, imbuhnya, komoditi petai yang paling bagus di Jawa Timur hanya ada di Kabupaten Lumajang. Sebab rasa dan aromanya berbeda dengan aroma petai biasanya.

“Di Jawa Timur, komoditas petai yang memiliki kualitas paling bagus adalah petai dari Lumajang, tepatnya di Kecamatan Ranuyoso dan Senduro,” katanya.

Ia menjelaskan, petai yang diekspor merupakan petai yang sudah dikupas, kemudian dikemas dalam boks sehingga konsumen tinggal masak.

Dalam proses produksi ini, juga melibatkan masyarakat sekitar. Sehingga dapat memberikan tambahan penghasilan untuk membantu masyarakat ekonomi kebawah di Kecamatan Ranuyoso.

“Saya bersyukur karena aktivitas ekspor petai itu dapat memberikan dampak ekonomi yang positif sehingga dapat memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat sekitar,,” tuturnya.

Sebagian besar warga di Desa Tegalbangsri, Kecamatan Ranuyoso, dijelaskan Alim, menanam petai di kebun dan pekarangan rumah. “Karena desa tersebut menjadi salah satu sentra penanaman petai di Kabupaten Lumajang,” ungkapnya. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 62 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi