Menu

Mode Gelap
Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025 Diduga Ayan Kambuh Saat Berkendara, Pemotor di Pasuruan Tewas Tabrak Rumah Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen Tersangka Pembunuhan Wanita di Pasuruan Ngaku Kenal Korban Sejak 4 Tahun Lalu

Pemerintahan · 5 Feb 2023 15:05 WIB

Sering Timbulkan Bencana, Warga Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem pada Februari


					WASPADA: Tanah longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Krucil, beberapa waktu lalu. (foto: dok) Perbesar

WASPADA: Tanah longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Krucil, beberapa waktu lalu. (foto: dok)

Probolinggo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mencatat enam bencana terjadi sepanjang Januari lalu. Curah hujan dengan intensitas tinggi yang masih sering terjadi, menjadi salah satu faktor utama terjadinya bencana tersebut.

Tenaga Teknis Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD setempat, Silvia Verdiana mengatakan, lima bencana di antaranya disebabkan oleh cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem tersebut terjadi di Desa Gebangan dan Tanjungsari, Kecamatan Krejengan; Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang; Desa Curahdringu, Kecamatan Tongas; dan Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih.

Sedangkan satu bencana lainnya merupakan tanah longsor di Desa/Kecamatan Lumbang.

“Dari data yang sudah dihimpun paling banyak bencana cuaca ekstrem. Sementara bencana lainnya hanya longsor,” katanya, Minggu (5/2/2023).

Dari bencana tersebut terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan, utamanya kerusakan rumah. Tercatat, sembilan rumah rusak ringan, dua rumah rusak berat, dan dua sekolah rusak ringan.

“Untungnya, tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan dari bencana-bencana tersebut,” paparnya.

Sementara pada Februari, sudah ada bencana yang terjadi, yakni longsor di Desa Pandanlaras, Kecamatan Krucil dan di Desa Kalidandan, Kecamatan Pakuniran. Kedua bencana ini diduga disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi.

“Yang Krucil, Kamis malam (2/2/2023) dan yang Pakuniran terjadi Jumat (3/2/2023)-nya,” ungkapnya.

Silvia melanjutkan, dengan sejumlah bencana yang terjadi itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana serupa.

Pasalnya, berdasarkan peta prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, pada Februari ini diprediksi masih akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

“Tetap waspada. Alam hanya bisa diprediksi, meski terkadang prediksi bisa meleset,” ujarnya.(*) 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Survei The Republic Institute, Tingkat Kepuasan Terhadap Bupati dan Wakil Bupati Jember Capai 82,8 Persen

17 Juni 2025 - 16:48 WIB

Jelang Terima SK PPPK, Guru di Lumajang Meninggal Dunia

17 Juni 2025 - 16:11 WIB

Absensi Siperlu Lumajang Dicurigai, Bupati: Deteksi Mata dan Ekspresi Wajah Harus Dioptimalkan

17 Juni 2025 - 15:08 WIB

Bertemu Wali Kota, FKUB Kota Probolinggo Ajukan Perluasan Lahan TPU bagi Non Muslim

17 Juni 2025 - 14:36 WIB

Selokambang Kritis: Potensi Besar, Pengelolaan Masih Minim

17 Juni 2025 - 14:14 WIB

Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen

16 Juni 2025 - 15:37 WIB

Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru

16 Juni 2025 - 14:23 WIB

Kolaborasi Warga – Pemerintah di Candipuro, Perbaiki Tiga Jalan Desa

15 Juni 2025 - 16:44 WIB

Dari Rp1 Juta ke Rp92 Juta, Pengelolaan Tumpak Sewu Baru Beres Setelah Bupati Lumajang Turun Tangan

15 Juni 2025 - 10:58 WIB

Trending di Pemerintahan