Menu

Mode Gelap
Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca Bocah di Paiton Curhat di Tik-tok, Ngaku jadi Korban Pencabulan Polres Pasuruan Ungkap Jaringan Narkoba, Bandar hingga Kurir Dibekuk Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat Cegah Peredaran Bendera One Piece, Polisi di Kota Probolinggo Bagikan Bendera Merah Putih ke Pengguna Jalan

Pemerintahan · 5 Feb 2023 15:05 WIB

Sering Timbulkan Bencana, Warga Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem pada Februari


					WASPADA: Tanah longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Krucil, beberapa waktu lalu. (foto: dok) Perbesar

WASPADA: Tanah longsor yang terjadi di wilayah Kecamatan Krucil, beberapa waktu lalu. (foto: dok)

Probolinggo – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mencatat enam bencana terjadi sepanjang Januari lalu. Curah hujan dengan intensitas tinggi yang masih sering terjadi, menjadi salah satu faktor utama terjadinya bencana tersebut.

Tenaga Teknis Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD setempat, Silvia Verdiana mengatakan, lima bencana di antaranya disebabkan oleh cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem tersebut terjadi di Desa Gebangan dan Tanjungsari, Kecamatan Krejengan; Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang; Desa Curahdringu, Kecamatan Tongas; dan Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih.

Sedangkan satu bencana lainnya merupakan tanah longsor di Desa/Kecamatan Lumbang.

“Dari data yang sudah dihimpun paling banyak bencana cuaca ekstrem. Sementara bencana lainnya hanya longsor,” katanya, Minggu (5/2/2023).

Dari bencana tersebut terdapat beberapa dampak yang ditimbulkan, utamanya kerusakan rumah. Tercatat, sembilan rumah rusak ringan, dua rumah rusak berat, dan dua sekolah rusak ringan.

“Untungnya, tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan dari bencana-bencana tersebut,” paparnya.

Sementara pada Februari, sudah ada bencana yang terjadi, yakni longsor di Desa Pandanlaras, Kecamatan Krucil dan di Desa Kalidandan, Kecamatan Pakuniran. Kedua bencana ini diduga disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi.

“Yang Krucil, Kamis malam (2/2/2023) dan yang Pakuniran terjadi Jumat (3/2/2023)-nya,” ungkapnya.

Silvia melanjutkan, dengan sejumlah bencana yang terjadi itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana serupa.

Pasalnya, berdasarkan peta prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, pada Februari ini diprediksi masih akan terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

“Tetap waspada. Alam hanya bisa diprediksi, meski terkadang prediksi bisa meleset,” ujarnya.(*) 

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tumpang Tindih Dokumen Tata Ruang di Lumajang, Perda 2013 vs Perda 2023

5 Agustus 2025 - 15:27 WIB

Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak

4 Agustus 2025 - 19:25 WIB

Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih

4 Agustus 2025 - 18:33 WIB

Gubernur dan TNI Resmi Memulai Rutilahu Jatim dari Probolinggo

4 Agustus 2025 - 17:24 WIB

Bendera Fiksi Merebak Jelang 17 Agustus, Sekda: Jangan Gantikan Simbol Negara!

4 Agustus 2025 - 14:55 WIB

Sungai Diubah Jadi Daratan, Lahan Negara 9.600 Meter Persegi di Lumajang Hilang

4 Agustus 2025 - 11:47 WIB

Karnaval Berujung Maut, Bupati Lumajang Akan Evaluasi Sound Horeg

4 Agustus 2025 - 10:54 WIB

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Trending di Pemerintahan