Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Ekonomi · 26 Jan 2023 09:34 WIB

Kisah Pilu Ifa, Ibu 5 Anak yang 8 Tahun Tempati Rumah tak Layak Huni


					KEKURANGAN: Ifatur Riski (47) bersama anak-anaknya hidup dalam kondisi kekurangan. (foto: Asmadi). Perbesar

KEKURANGAN: Ifatur Riski (47) bersama anak-anaknya hidup dalam kondisi kekurangan. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Hidup Ifatur Riski (47) warga Desa Kaliboto Lor, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, tak seberuntung ibu-ibu seusianya. Tidak hanya kelayakan tempat tinggal, ia juga harus sendirian banting tulang untuk menafkahi keluarganya.

Ifa, sapaan akrabnya, kini tinggal dibawah rumah semi permanen yang berada di belakang Pabrik Gula Jatiroto. Di rumah sempit itu, ia tinggal bersama 5 orang anaknya yang masih duduk di bangku sekolah.

Anak pertama Ifa dan almarhum suaminya masing-masing Rahavina (13), kemudian Ravid (12), Rahes (9), Rava (5), dan Rangga (1). Suami Ifa meninggal dunia sejak satu tahun lalu.

Sejak saat itu pula, putri sulungnya, Rahavina dititipkan kepada kakaknya yang ada di Jember. Kalanitu, Ifa tengah mengandung putra bungsunya yang berusia 5 bulan.

“Anak saya lima orang, paling besar SMP, paling kecil 15 (bulan). Suami meninggal satu tahun lalu, saya saat itu masih hamil yang kecil ini, kira-kira usia lima bulan,” kata Ifa saat ditemui di rumahnya, Rabu (25/1/23).

Ifa yang setiap harinya hanya berjualan makanan ringan anak, harus berjuang seorang diri untuk mendidik anak selayaknya ibu, dan menjadi tulang punggung keluarga bak seorang ayah.

Perjuangannya semakin berat lantaran mereka tinggal dibawah rumah berukuran 4×3 meter yang dindingnya berbahan triplek dan bambu yang hampir reog.

Dinding dan atap rumah mungil itu sudah berlubang. Saat hujan, air menerobos masuk sehingga Ifa dan keluarganya tidak bisa beristirahat dengan tenang.

“Bocornya ya banyak. Bukan bocor lagi namanya, kalau hujan itu gemrojok (tumpah, red) airnya,” tambah Ifa.

Penghasilannya dari berjualan makanan ringan setiap hari tidak lebih dari Rp20 ribu. Tentu, uang segitu tidak cukup untuk memperbaiki rumah.

Jangankan memperbaiki rumah, untuk makan setiap hari dan biaya sekolah anaknya pun, penghasilan Ifa, jauh dari cukup.

“Tidak ada uang, buat makan saja kurang, belum sekolahnya anak-anak. Kadang juga sering dibantu tetangga, diberi makan,” cerita Ifa.

Kegetiran hidup Ifa diketahui Pemerintah Kabupaten Lumajang. Rabu (25/1/2023) siang, Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mendatangi gubuk kecil yang ditinggali Ifa dan 4 anaknya.

PEDULI: Wabup Lumajang, Indah Amperawati, saat mengunjungi rumah Ifa. (foto: Asmadi)

Indah menyerahkan bantuan renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) dari Baznas Lumajang. Setelahnya, perempuan yang disapa Bunda Indah itu berbincang guna mendengarkan keluh kesah Ifa.

Dengan kondisi ekonomi serba kekurangan, Ifa kepada Bunda Indah mengaku khawatir dengan masa depan pendidikan anak-anaknya.

“Tadi ibunya cerita kalau khawatir anaknya tidak bisa sekolah. Saya bilang, ibu gak usah galau, sekolah lima anaknya saya yang tanggung, kalau anaknya pintar, bisa sampai kuliah,” beber Bunda Indah.

Indah menjelaskan, tidak terdatanya keluarga Ifa dari program bantuan pemerintah daerah, lantaran emai-emak paro baya itu baru terdaftar sebagai warga Kabupaten Lumajang enam bulan lalu.

Delapan tahun sebelumnya, meski sudah tinggal di Lumajang, status keluarganya masih tercatat sebagai warga Kabupaten Jember.

“Tidak masuk dalam program bantuan yang diturunkan pemerintah karena ibu ini dulu warga Jember, dan baru terdaftar disini enam bulan lalu,” jelas Indah.

“Begitu bisa didaftarkan, bantuan langsung kami berikan, memang sangat memprihatinkan ya. Tapi ini komitmen kami Pemerintah Kabupaten Lumajang untuk memberantas kemiskinan,” pungkasnya. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur

1 Mei 2025 - 19:37 WIB

Komisi A DPRD Lumajang Apresiasi Kinerja Damkar, Dorong Peningkatan Sarana dan Prasarana

30 April 2025 - 10:21 WIB

DPRD Lumajang Gelar Uji Publik Raperda Fasilitasi Pengembangan Pesantren

30 April 2025 - 09:17 WIB

Hanya Dijatah Anggaran Rp 150 juta Setahun, MUI Probolinggo Protes

30 April 2025 - 03:53 WIB

Tujuh Formasi CPNS di Lumajang Belum Terisi, Pemkab Lumajang Tetap Fokus Kualitas Pelayanan

28 April 2025 - 17:51 WIB

Dinsos Lumajang Habiskan Dana Rp5,113 Miliar untuk Pemenuhan Pelayanan Minimum

28 April 2025 - 13:30 WIB

Trending di Pemerintahan