Menu

Mode Gelap
Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil

Kesehatan · 19 Jan 2023 18:51 WIB

Virus PMK Gelombang Kedua Terdeteksi di Lumajang, Vaksinasi Dimasifkan 


					VAKSINASI: Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, saat meninjau proses vaksinasi ternak, beberapa waktu lalu. (foto: Asmadi). Perbesar

VAKSINASI: Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, saat meninjau proses vaksinasi ternak, beberapa waktu lalu. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Layaknya vaksin Covid-19, vaksinasi untuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit, koordinasi khususnya pada hewan ternak. Di Kabupaten Lumajang, vaksinasi tetap dilakukan setelah ditemukannya gejala virus PMK gelombang kedua.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang mengupayakan percepatan vaksinasi pada ternak, agar penyebaran PMK tuntas sepenuhnya.

“Upaya percepatan vaksinasi hewan ternak terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang,” kata Kepala Seksi Kesehatan Hewan DKPP Kabupaten Lumajang, drh. Kusuma Wardani saat dikonfirmasi, Kamis (19/1/23).

Menurut drh. Kusuma, saat ini masih ditemukan sejumlah kasus PMK yang menyerang ternak di wilayah Kabupaten Lumajang. Walaupun tidak sebanyak seperti tahun lalu, namun beberapa kasus ditemukan dengan ciri yang berbeda.

Ia menyebut bahwa PMK yang saat ini terjadi merupakan gelombang kedua. Sama halnya seperti pandemi Covid-19 yang sempat memunculkan varian baru.

“Ada beberapa sapi di Lumajang yang terserang. Memang tidak banyak, tetapi, kami tetap mewaspadai PMK gelombang kedua,” ucap dia.

Selain itu, dijelaskan drh. Kusuma, bahwa salah satu kasus yang baru ditemukan, ciri-cirinya pada bagian mulut terdapat lesi dan mengeluarkan liur secara terus-menerus.

“Tetapi saat ini hanya terlihat lesi tanpa ada liur, kemudian ternak langsung tidak nafsu makan dan beberapa saat kemudian, sapi sudah ditemukan mati mendadak,” drh. Kusuma menjabarkan.

Untuk mengantisipasi mewabahnya PMK gelombang kedua ini, ia meminta para peternak yang belum memberikan vaksin pada ternaknya, agar segera melapor kepada petugas kesehatan hewan di wilayahnya. Dengan demikian, vaksinasi ternak dapat segera dilakukan.

“Termasuk bagi ternak yang belum vaksin. Segera menghubungi petugas kesehatan terdekat. Karena jika satu kandang ada yang terjangkit PMK, maka ternak yang belum tervaksin bakal terpapar. Sedangkan ternak yang sudah vaksin kebal dari PMK,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV

19 September 2025 - 19:15 WIB

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Trending di Kesehatan