Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Ekonomi · 7 Jan 2023 20:41 WIB

Harga Gabah Mahal, Petani Probolinggo Sumringah


					Harga Gabah Mahal, Petani Probolinggo Sumringah Perbesar

Krejengan,- Sejumlah petani padi di Kabupaten Probolinggo sumringah. Sebabnya, harga jual gabah di awal tahun 2023 tinggi.

Seperti yang dirasakan petani asal Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan, Fathul Rozi (49). Menurutnya, harga jual gabah saat ini tembus Rp400 ribu per kwintal.

Kisaran harga tersebut, dijelaskan Rozi, sudah cukup baik mengingat harga gabah pada panen sebelumnya paling tinggi hanya sekitar Rp370 ribu/kwintal.

“Alhamdulillah di awal tahun ini harga padi mahal. Lumayan lah, karena harga sebelumnya itu paling tinggi Rp370 ribu. Sekarang harganya sebanding dengan harga pupuk yang mahal,” cetus Rozi, Sabtu (7/1/23).

Dengan luas tanah sekira 400 meter persegi, ia mampu menghasilkan padi hingga 4 ton padi sekali panen. Dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat beberapa hari belakangan, hasil panen kali ini dinilai masih normal.

“Kalau hujannya ekstrim, biasanya hasil panen menurun. Alhamdulillah hasil panen padi saya masih sampai empat ton dan harganya lumayan bagus,” ujar dia.

Sementara itu, seorang tengkulak padi, M. Halim (50) mengatakan, harga jual gabah saat ini memang mahal. Bahkan ia sempat kembali gabah petani seharga Rp380 ribu sampai Rp400 ribu/kwintal jika kualitasnya sangat baik.

“Mentok di harga Rp400 ribu per kwintal saya ngambilnya dari petani. Memang lagi bagus harga padi sekarang meskipun cuaca tidak begitu bagus,” kata tengkulak gabah asal Kecamatan Krejengan ini. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 52 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi