Menu

Mode Gelap
Pemkot Probolinggo Usulkan 1883 Honorer Jadi PPPK Paruh Waktu, 6 Orang Dicoret Pemkab Jember Kebut Verifikasi 3.526 Pegawai Honorer, Target Rampung Sebelum 18 Agustus Klaim Kondisi Sedang Tidak Baik, Gudang Garam Paiton tak Jamin Beli Tembakau Mengenal ATR 72-500, Pesawat yang Segera Mengudara di Bandara Notohadinegoro Jember Cegah Penimbunan, Satgas Pangan Sidak Produsen dan Agen Beras di Pasuruan Maling Gondol 3 Ekor Sapi di Kota Probolinggo, Pelaku Rusak Gembok Kandang

Ekonomi · 27 Des 2022 15:52 WIB

Batik Tulis ‘Pasuruan Bercerita’, Meretas Jalan ditengah Modernisasi


					Batik Tulis ‘Pasuruan Bercerita’, Meretas Jalan ditengah Modernisasi Perbesar

Pasuruan- Modernisasi zaman membawa dampak signifikan di berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali di dunia batik. Perajin batik tradisional perlahan mulai tersisih seiring munculnya alat-alat modern untuk membatik, yang dinilai lebih cepat dan ekonomis.

Mulai terkikisnya budaya bangsa dalam hal membatik, membuat pegiat lingkungan sekaligus perajin batik, Mohamad Sobari, gusar. Sebab menurutnya, batik tulis merupakan warisan budaya yang harus lestari.

Pria asal Desa Bendungan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ini mengajak masyarakat untuk terus meneruskan dan mengedukasi kelestarian batik tulis serta tidak tergoda untuk beralih ke batik printing.

“Mesin printing batik akan menggerus budaya batik di tanah air. Memang proses pembuatan batik tulis secara konvensional memerlukan waktu lama dan melelahkan,” kata Sobari, Selasa (28/12/22).

Oleh karenanya, meski mesin batik modern telah menjamur, namun Sobari tetap ingin mempertahankan keterampilan membuat batik tulis secara manual.

Sejak awal tahun 2022, ia rajin melatih masyarakat sekitar membatik dengan canting di sanggar Citra Harmoni, dekat rumahnya. Karakter yang dipilih mayoritas bercerita tentang kearifan lokal Kabupaten Pasuruan.

“Kita ingin mengangkat Kabupaten Pasuruan lewat batik, jadi batik tulis yang kita buat adalah batik yang menceritakan kearifan lokal Kabupaten Pasuruan, Pasuruan bercerita dan bermakna melalui batik,” urai Sobari.

Menurutnya, batik khas Kabupaten Pasuruan sejauh ini belum memiliki karakter kuat meski sumberdaya alamnya melimpah. Hal itulah yang membuat Sobari bertekad melukiskan eksotika wilayahnya lewat batik.

“Kita memiliki Gunung Bromo, Gunung Arjuno, air terjun dan sejumlah bangunan ikonik, sayang kalau keindahan itu didiamkan, harus digambarkan. Salah satunya melalui batik tulis ini,” cetus dia. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Klaim Kondisi Sedang Tidak Baik, Gudang Garam Paiton tak Jamin Beli Tembakau

14 Agustus 2025 - 18:53 WIB

Cegah Penimbunan, Satgas Pangan Sidak Produsen dan Agen Beras di Pasuruan

14 Agustus 2025 - 17:48 WIB

Momentum Kemerdekaan, Okupansi Hotel di Bromo Naik hingga 70 Persen

12 Agustus 2025 - 18:57 WIB

Percepat Sertifikasi Tanah Wakaf, BWI Probolinggo Masifkan Sosialisasi

12 Agustus 2025 - 18:02 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Penjual Bendera Musiman Marak, Namun Omset Kini Turun

8 Agustus 2025 - 18:10 WIB

Ancaman TSNA Bayangi Petani Tembakau Lumajang Jelang Panen

7 Agustus 2025 - 12:05 WIB

Susu Kambing Senduro, dari Peternakan ke Gelas, Bisnis Sehat ala Anak Muda Lumajang

6 Agustus 2025 - 16:09 WIB

Trending di Ekonomi