Menu

Mode Gelap
SDN 2 Banjarsengon Jadi Sekolah Percontohan, Dorong Digitalisasi Pendidikan Dasar di Jember Kapolres Probolinggo Peringatkan Anggotanya; Hindari Gaya Hidup Hedon, Bijak Bermedia Sosial Siswa Berkebutuhan Khusus di Pandaan Rayakan Hari Batik dengan Membatik Bersama FAO Pilih Pisang Mas Kirana Jadi Produk OCOP, Wabup, Potensi Ekspor Lumajang Meningkat Pasca Pembongkaran Makam di Pasuruan, Massa Geruduk Polsek Winongan Pria Tangerang Dihajar Warga Usai Ketahuan Curi Ban Serep Truk di Pasuruan

Ekonomi · 27 Des 2022 15:52 WIB

Batik Tulis ‘Pasuruan Bercerita’, Meretas Jalan ditengah Modernisasi


					Batik Tulis ‘Pasuruan Bercerita’, Meretas Jalan ditengah Modernisasi Perbesar

Pasuruan- Modernisasi zaman membawa dampak signifikan di berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali di dunia batik. Perajin batik tradisional perlahan mulai tersisih seiring munculnya alat-alat modern untuk membatik, yang dinilai lebih cepat dan ekonomis.

Mulai terkikisnya budaya bangsa dalam hal membatik, membuat pegiat lingkungan sekaligus perajin batik, Mohamad Sobari, gusar. Sebab menurutnya, batik tulis merupakan warisan budaya yang harus lestari.

Pria asal Desa Bendungan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ini mengajak masyarakat untuk terus meneruskan dan mengedukasi kelestarian batik tulis serta tidak tergoda untuk beralih ke batik printing.

“Mesin printing batik akan menggerus budaya batik di tanah air. Memang proses pembuatan batik tulis secara konvensional memerlukan waktu lama dan melelahkan,” kata Sobari, Selasa (28/12/22).

Oleh karenanya, meski mesin batik modern telah menjamur, namun Sobari tetap ingin mempertahankan keterampilan membuat batik tulis secara manual.

Sejak awal tahun 2022, ia rajin melatih masyarakat sekitar membatik dengan canting di sanggar Citra Harmoni, dekat rumahnya. Karakter yang dipilih mayoritas bercerita tentang kearifan lokal Kabupaten Pasuruan.

“Kita ingin mengangkat Kabupaten Pasuruan lewat batik, jadi batik tulis yang kita buat adalah batik yang menceritakan kearifan lokal Kabupaten Pasuruan, Pasuruan bercerita dan bermakna melalui batik,” urai Sobari.

Menurutnya, batik khas Kabupaten Pasuruan sejauh ini belum memiliki karakter kuat meski sumberdaya alamnya melimpah. Hal itulah yang membuat Sobari bertekad melukiskan eksotika wilayahnya lewat batik.

“Kita memiliki Gunung Bromo, Gunung Arjuno, air terjun dan sejumlah bangunan ikonik, sayang kalau keindahan itu didiamkan, harus digambarkan. Salah satunya melalui batik tulis ini,” cetus dia. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lahan Tembakau di Lumajang Melejit Jadi 14.000 Hektar, Produksi Tembus 700 Ton

1 Oktober 2025 - 14:10 WIB

Resep Pupuk Organik KOPI Ubah Wajah Pertanian Lumajang

28 September 2025 - 16:31 WIB

Ratusan Warga Berebut Gunungan Ketan dan Hasil Bumi di Festival Desa Darungan

28 September 2025 - 11:14 WIB

Ada Festival Ancak Agung di Jember, Diwarnai 500 Gunungan Hasil Bumi

24 September 2025 - 16:37 WIB

Aroma dan Warna Unggulan, Tembakau Lumajang Jadi Incaran Pabrikan Premium

22 September 2025 - 10:33 WIB

Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil

20 September 2025 - 12:08 WIB

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Trending di Ekonomi