Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Ekonomi · 20 Des 2022 18:44 WIB

Tak Hanya Pisang, Lumajang Ternyata Penghasil Kayu Sengon Terbesar di Jatim


					Tak Hanya Pisang, Lumajang Ternyata Penghasil Kayu Sengon Terbesar di Jatim Perbesar

Lumajang,- Selain terkenal dengan julukan kota pisang, ternyata Kabupaten Lumajang merupakan salah satu wilayah penghasil kayu sengon atau albasia terbesar di Provinsi Jawa Timur.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati. Menurutnya, Kabupaten Lumajang yang memiliki lahan seluas 179.000 hektare luas wilayah Kabupaten Lumajang, ternyata banyak menghasilkan pohon sengon.

Dari luas lahan 179.000 hektar itu, sekitar 33 persen merupakan hutan negara, kemudian 32,6 persen tercatat sebagai hutan rakyat.

Selain itu, dari angka persentase luas hutan rakyat atau setara kurang lebih 50.000 hektare, sebagian besar juga telah ditanami kayu sengon.

“Sekitar 50.000 hektare, kita memiliki hutan rakyat yang sebagian besar ditanami kayu sengon atau albasia,” terang pejabat yang biasa dipanggil Bunda Indah ini.

Selain itu, diungkapkan Bunda Indah, bahwa saat ini Lumajang telah memiliki sekitar 120 industri pengolahan kayu, bahkan sebagian industri juga sudah menembus pasar ekspor.

“Kita memeliki industri pengolahan kayu itu sekitar 120-an, ada ekspor serta ada yang memenuhi kebutuhan lokal,” jelan dia.

Ia menambahkan, bahwa 60 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Lumajang bermata pencaharian sebagai petani, baik tanaman hortikultura seperti kopi, buah-buahan serta beberapa pertanian pangan lainnya.

“Jadi 60 persen penduduk Kabupaten Lumajang bermata pencaharian petani, utamanya di wilayah Kecamatan Senduro yang berbasis pertanian. Petaninya lengkap disana, mulai hortikultura, peternakan serta petani pangan lainnya,” tutupnya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 131 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Trending di Ekonomi