Menu

Mode Gelap
Libur Waisak, Ribuan Wisatawan Sesaki Wisata Gunung Bromo Pemkab Probolinggo Tegaskan Belum Pernah Keluarkan Rekomendasi Izin Penjualan Miras Ketahanan Pangan Desa Lumajang: Inovasi, Pelatihan dan Dana Desa Bersinergi Ketua DPRD Lumajang Dampingi Bupati Tinjau Perbaikan Talud di Kebondeli Candipuro Sambut Puncak Perayaan Waisak, Umat Buddha Kota Probolinggo Ritual Mandikan Rupang Lumajang Bersatu Hadapi Ancaman Banjir: Perbaikan Darurat Tanggul Sungai Kebondeli Jadi Prioritas Utama

Lingkungan · 23 Nov 2022 15:45 WIB

Intensitas Hujan Tinggi, ini 3 Sungai di Kabupaten Probolinggo yang Rawan Banjir


					Intensitas Hujan Tinggi, ini 3 Sungai di Kabupaten Probolinggo yang Rawan Banjir Perbesar

Kraksaan,- Intensitas hujan tinggi di Kabupaten Probolinggo, mengakibatkan debit air di sungai meningkat. Mengantisipasi terjadinya luapan air sungai, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo mengecek 3 sungai yang berpotensi meluap.

Staf Fungsional Muda Pengairan DPUPR Kabupaten Probolinggo, Nurul Hidayat mengatakan, bencana banjir dapat ditimbulkan karena naiknya debit air sungai, lantaran hujan deras terjadi.

Menanggulangi resiko bencana, maka normalisasi sungai perlu dilakukan. Selain itu, koordinasi dengan petugas penjaga pintu air yang mengatur buka dan tutupnya pintu air perlu diintensifkan.

“Hujan akhir-akhir ini memang menunjukkan peningkatan. Petugas yang membidangi sudah bersiaga agar tidak ada luapan air yang berasal dari sungai,” kata Nurul saat dikonfirmasi, Rabu (23/11/23).

Menurut Nurul, tiga sungai yang dipantau secar berkala karena berpotens meluap saat hujan deras meliputi Sungai Bayeman di Kecamatan Tongas; Sungai Gending di Kecamatan Gending; dan Sungai Kertosono Kecamatan Kraksaan.

“Petugas nanti akan saling berkoordinasi, apabila kondisi semakin memburuk kami juga akan berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah, red)” tegasnya.

“Biasanya debit air akan naik saat hujan di wilayah hulu atau dataran tinggi. Naiknya secara perlahan sehingga pengaturan buka tutup pintu air masih bisa dilakukan,” imbuh dia.

Debit air sungai meluap, imbuh Nurul, bisa terjadi karena terjadinya pendangkalan sungai. Disisi lain, saluran pembuangan air atau drainase di perkampungan tidak berfungsi maksimal sehingga air akhirnya menggenang.

“Banjir di sungai bisa juga karena sampah yang menumpuk, ini membuat saluran air tidak berfungsi dengan baik. Karena itulah pembersihan rutin dilakukan, baik saat sampah menumpuk atau peningkatan debit air,” pungkasnya. (*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tanggul Kampung Renteng di Lumajang Rusak, Butuh Perbaikan Segera

11 Mei 2025 - 17:13 WIB

Miris! Jalan Rusak di Plalangan Jember Baru Diperbaiki setelah 20 Tahun

10 Mei 2025 - 22:55 WIB

Masuki Musim Pancaroba, Hujan Masih Mengguyur Kota Probolinggo

9 Mei 2025 - 22:18 WIB

GOR A Yani Bakal Dipercantik, FPTI Kota Probolinggo Pindahkan Wall Climbing

9 Mei 2025 - 15:16 WIB

Amphitheater Ranu Pani Miliaran Rupiah Tak Bermanfaat bagi Lumajang

7 Mei 2025 - 17:10 WIB

Disurvei Pemprov Jawa Timur, Pemkab Probolinggo Berharap Jembatan Rusak Segera Diperbaiki

6 Mei 2025 - 14:19 WIB

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Trending di Lingkungan