Menu

Mode Gelap
Pelaku Pemerkosaan Anak Kandung di Randuagung Lumajang Jadi Tersangka Tanggapi Miras di Temenggungan, Bupati Gus Haris, Sudah Ada Permendagri-nya, Inspektorat Akan Kaji Truk Pasir Terguling di Jalur Lahar Gunung Semeru, Sopir Selamat Bupati Gus Haris Dorong K-Sarbumusi jadi Katalisator Kesejahteraan Buruh dan Pertumbuhan Industri di Probolinggo Ditabrak Saat Menyeberang, Siswa SD di Pasuruan Tewas, Pelaku Kabur Lumajang Berpotensi Jadi Motor Swasembada Pangan Nasional, Bisa Gagal karena Buruknya Pengelolaan Dana Desa

Pemerintahan · 13 Nov 2022 21:39 WIB

Petani di Lumajang Luntang-lantung Gegara Pupuk Subsidi Langka 


					Petani di Lumajang Luntang-lantung Gegara Pupuk Subsidi Langka  Perbesar

Lumajang,- Para petani yang menggantungkan tanamannya pada pupuk subsidi di Kabupaten Lumajang kian luntang-lantung. Betapa tidak, sebab pupuk subsidi kian tak tersentuh.

Kenaikan harga pupuk tidak hanya mencekik petani. Namun stoknya yang tidak mudah didapat, membuat petani kepayahan. Beberapa petani, bahkan memilih pasrah dengan harga pupuk yang tifak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Adanya kelangkaan pupuk ini sangat mengganggu aktifitas petani. Belum lagi harganya sudah tidak sesuai dengan HET. Terus kita sebagai petani harus mengadu ke siapa kalau laporan kami hingga sekarang belum juga direspon,” kata Bopyan, petani di Desa Sumbersuko, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, Minggu (13/11/22).

Laporan soal kelangkaan dan mahalnya pupuk, dijelaskannya, disampaikan kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang. “Itu melalui pusat pengaduan di media sosial dan kelompok tani,” ujarnya.

Menurutnya, keadaan ini sangat memukul para petani. Namun yang lebih memprihatinkan, disaat pupuk langka dan harganya melangit, justru harga hasil panen seperti cabai, jagung dan padi anjlok.

“Pemerintah harus tegas dalam hal ini, jangan hanya diam dan duduk manis di kantornya. Aktifkan lagi KP3, eelama ini, tidak ada aktifitas mereka yang terlihat meski harga pupuk diatas HET,” kecamnya.

Dikonfirmasi terpisah, pemilik kios pupuk di Desa Sumbersuko, Gampang justru meminta wartawan tidak ‘cawe-cawe’ soal pupuk. Wartawan, menurutnya, sebaiknya fokus cari kabar seputar pemerintahan saja.

“Kalau pupuk itu, bukan jalurnya wartawan. Kalau pupuk itu urusannya petani, seperti orang dinas, kan gitu,” ketus pemilik kios Gangsar ini. (*) 

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Lumajang Berpotensi Jadi Motor Swasembada Pangan Nasional, Bisa Gagal karena Buruknya Pengelolaan Dana Desa

9 Mei 2025 - 15:50 WIB

Bupati Lumajang Tekankan Inklusi Sosial dan Transformasi Birokrasi dalam Pembangunan Jangka Menengah

6 Mei 2025 - 16:27 WIB

Pariwisata Lumajang : Janji Regulasi Lama, Realita Masih Berantakan

5 Mei 2025 - 17:25 WIB

Bunda Indah Kenalkan Tagline ‘Ikhlas Melayani Rakyat’ sebagai Budaya Kinerja ASN Lumajang

5 Mei 2025 - 17:04 WIB

Seringnya Kasus Kekerasan Seksual di Lumajang, Indikasi Sistem Perlindungan Anak Gagal

5 Mei 2025 - 16:38 WIB

Digitalisasi Pesantren, Solusi Untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Lumajang

5 Mei 2025 - 13:27 WIB

Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

2 Mei 2025 - 16:57 WIB

Dari Sejarah Ki Hajar Dewantara, Bupati Lumajang Dorong Revitalisasi Pendidikan untuk Tingkatkan SDM

2 Mei 2025 - 16:04 WIB

Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK

1 Mei 2025 - 20:07 WIB

Trending di Pemerintahan