Menu

Mode Gelap
Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya Dua Pekan, 1.320 Orang di Kabupaten Probolinggo Langsungkan Pernikahan Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran? Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Kakak-beradik Atlet Balap Motor asal Kota Probolinggo Sabet 2 Medali Porprov Jatim 2025

Lingkungan · 28 Okt 2022 07:57 WIB

Waspada! Aktifitas Gunung Semeru Meningkat, Alami 619 Letusan


					WASPADA: Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas selama sepekan terakhir, warga diminta waspada. (foto: dokumentasi) Perbesar

WASPADA: Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas selama sepekan terakhir, warga diminta waspada. (foto: dokumentasi)

Lumajang,- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Semeru di Lumajang merekam adanya peningkatan aktivitas Gunung Semeru selama sepekan terakhir.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu secara visual dan instrumental, terdeteksi alami gempa letusan dan gempa hembusan. Selama periode 17–23 Oktober 2022, terjadi 619 kali letusan.

Bahkan, saat malam hari, dari Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, yang berjarak tak sampai 5 kilometer, terpantau jelas saat Gunung Semeru memuntahkan lava pijar.

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengatakan, Gunung Semeru memang memiliki karakteristik fluktuatif. Artinya, sewaktu-waktu aktivitas vulkanik Gunung Semeru bisa turun atau meningkat.

“Kalau kondisi cuaca cerah, kecil maupun besar lava pijar bisa terlihat jelas. Hanya saja, saat kondisi ekstrem seperti ini yang musti diwaspadai saat hujan deras, atau kadang-kadang kabut. Makanya, imbauan sekecil apapun mohon masyarakat memperhatikan,” kata Patria, Kamis (27/10/22).

Menurutnya, dari hasil pengamatan selama ini, telah menunjukkan bahwa ada indikasi suplai lava ke Gunung Semeru lumayan signifikan.

Material itu bisa kapan saja dimuntahkan ke Puncak Jonggring Saloko. Endapan lava ini bisa turun ke lereng jika terkena interaksi hujan deras. Oleh karena itu, PVMBG masih menetapkan status Gunung Semeru siaga level IIl.

“Dalam status siaga Level III masyarakat mohon tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi),” pintanya.

Di luar jarak 13 kilometer, tambahnya, masyarakat sebaiknya tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotens terdampak awan panas.

“Meski kondisi Gunung Semeru fluktuatif, tetapi sejauh ini masih terbilang aman,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainul Hasan R

 

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Cuaca Ekstrem Hambat Perbaikan Tanggul Kebondeli, Pemerintah Prioritaskan Keselamatan Warga

25 Mei 2025 - 18:47 WIB

DPRD Sebut Ancaman Kerusakan Makin Parah, PT Kalijeruk di Lumajang Terbukti Langgar Administrasi

25 Mei 2025 - 09:15 WIB

Alih Fungsi Lahan 1.200 Hektar di Lumajang Ancam Banjir dan Krisis Air Bersih

23 Mei 2025 - 20:41 WIB

Trending di Lingkungan