Menu

Mode Gelap
Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS Diguyur Hujan Dua Hari, Jembatan Penghubung Kecamatan di Lumajang Putus Total Polres Probolinggo Kota Ringkus 10 Tersangka Narkoba Jaringan Madura, Sita 39,66 Gram Sabu Mantab! 5.831 Honorer di Situbondo Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu

Pemerintahan · 18 Okt 2022 12:46 WIB

Musim Tanam Tiba, Pupuk Subsidi di Lumajang Tetap Langka


					Musim Tanam Tiba, Pupuk Subsidi di Lumajang Tetap Langka Perbesar

Lumajang,- Kelangkaan pupuk subsidi di Kabupaten Lumajang masih terjadi meski memasuki musim tanam padi. Dampaknya, petani pun resah karena kebutuhan akan pupuk terancam tidak dapat terpenuhi

Petani di Desa Jogoyudan, Kecamatan Lumajang, Samin mengatakan, musim tanam sebelumnya pupuk untuk kebutuhan sawahnya tidak cukup. Seharusnya saat dipupuk, petani bisa panen dan mendapatkan untung. Namun, saat itu justru rugi.

“Masalahnya jatah yang diberikan pemerintah itu sangat minim. Akibatnya, tidak ada yang bisa panen maksimal,” keluh Samin, Selasa (18/10/22).

Ia menjelaskan, kuota pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat tidak sebanding dengan jumlah pupuk yang dibutuhkan oleh para petani.

Sejatinya, pupuk subsidi diberikan kepada petani yang sudah terdaftar dalam elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (eRDKK). Namun, jumlahnya jauh berbeda jika dibanding dengan jumlah yang diusulkan petani.

“Kalau buat beli yang non subsidi bisa gak untung. Lah wong satu sak harganya bisa Rp460 ribu,” ungkapnya.

Bukan hanya pupuk, rupanya di tahun ini petani juga dibayang-bayangi risiko gagal panen. Penyebabnya saat ini cuaca sangat ekstrim.

“Hujan yang terjadi terus menerus bisa menyebabkan tanaman padi kami diserang hama wereng,” tutur dia.

Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Lumajang Eko Sugeng Prasetyo menyampaikan, tahun ini ada alokasi tambahan untuk pupuk subsidi jenis urea.

Alokasinya dari pemerintah pusat digelontor sebanyak 32.300 ton. Jumlah itu cukup untuk mencukupi kebutuhan petani yang masuk eRDKK. “Saat ini untuk pupuk urea sudah 100 persen aman,” terang Eko.

Meski begitu, jumlah pupuk subsidi jenis ponskha masih sangat terbatas di Kabupaten Lumajang. Ketersediaan kuota hanya mampu memenuhi 63 persen petani yang tergabung dalam eRDKK.

Alhasil, masih banyak petani yang tidak mendapatkan pupuk phonska bersubsidi. Padahal sebagian petani sudah memulai musim tanam padi.

“Pupuk subsidi alokasinya sudah ditentukan oleh pemerintah. Bukan langka, tapi jumlahnya terbatas. Yang jelas, setiap tahun kami sudah mengusulkan kebutuhan pupuk subsidi sesuai eRDKK,” sebutnya. (*)

Editor: Efendi Muhammad
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS

19 September 2025 - 18:53 WIB

Mantab! 5.831 Honorer di Situbondo Diangkat jadi PPPK Paruh Waktu

19 September 2025 - 13:35 WIB

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Trending di Ekonomi