Menu

Mode Gelap
Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik Portal Jalan Tambakrejo–Lumbang Ditata Ulang, Mobil Damkar Jadi Tolak Ukur Di Kota Probolinggo, Bayi Perempuan Ditemukan di Teras Rumah, Dilengkapi Surat Wasiat Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan Mengenal Roisatul Muttaqin Alalloh, Dara Cantik asal Jorongan Probolinggo yang Wakili Indonesia di 3 Negara

Pemerintahan · 9 Okt 2022 11:54 WIB

Pupuk Subsidi Langka, Petani Salak Lumajang ‘Wadul’ Bupati 


					JAGONGAN: Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat jagong bareng petani salak di lapangan Pronojiwo. (foto: Asmadi) Perbesar

JAGONGAN: Bupati Lumajang Thoriqul Haq saat jagong bareng petani salak di lapangan Pronojiwo. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Kelangkaan pupuk subsidi membuat ratusan hektar perkebunan salak di Kecamatan Projiwo, Kabupaten Lumajang, gagal meningkatkan produktifitas hasil pertanian.

Padahal, Kecamatan Pronojiwo dinilai sebagai salah satu wilayah di Kabupaten Lumajang yang amat potensial menjadi sentra penghasil dan pengolah buah Salak.

Keluh kesah soal ketersediaan pupuk bersubsidi diungkapkan oleh para petani salak saat jagong bareng Bupati Lumajang di lapangan Pronojiwo, Sabtu (8/10/22), mulai pukul 20.30 WIB.

Menanggapi hal itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, pembagian pupuk bersubsidi merupakan kebijakan pemerintah pusat, bukan wewenang pemerintah daerah. Sebab, distribusi dan kuota pupuknya diatur dalam peraturan kementerian.

“Pemerintah daerah ini tidak bisa memproduksi pupuk sendiri, jadi alokasi dari pemerintah melalui pabriknya, itu juga diatur oleh peraturan dari kementerian,” kata Thoriq.

Dikatakan Thoriq, sulitnya memperoleh pupuk subsidi tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di Kecamatan Pronojiwo dan Kabupaten Lumajang pada umumnya.

“Hampir semua wilayah (langka pupuk subsidi, red),” papar Thoriq.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, Hairil Diani menyebut, pupuk subsidi saat ini hanya ada dua jenis, yaitu Urea dan NPK atau Ponska.

Adapun peruntukkan pupuk subsidi, imbuhnya, juga telah diatur oleh pemerintah pusat. Hanya ada sembilan tanaman yang berhak mendapatkan pupuk subsisi.

“Komoditi tanaman yang berhak menerima subsidi hanya sembilan jenis, yakni padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah dan bawang putih, tebu, kopi dan kakau. Salak tidak disubsidi,” jelasnya.

Sedangkan penyerapan pupuk subsidi di Kecamatan Pronojiwo, sudah mencapai 73 persen dari total alokasi yang diberikan.

Hairil menyebut, kelangkaan pupuk subsidi ditengarai lantaran armada pengangkut dari distributor terbatas.

“Memang beberapa kali keterlabatan karena armada yang mengoperasikan hanya dua kendaraan kita aksesnya dari Malang, tapi kita usahakan droping lebih cepat,” janji Hairil. (*)

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Trending di Pemerintahan