Menu

Mode Gelap
Perjuangan Nenek Satumi, 95 Tahun, Mewujudkan Impian Haji Temuan Ladang Ganja di TNBTS Mencoreng Destinasi Wisata Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025

Peristiwa · 9 Okt 2022 11:06 WIB

Banjir Bandang Lumajang Rusak 12 Rumah, Aktifitas Warga Belum Normal


					NORMALISASI: Suasana Desa Ranupani, Senduro, Lumajang, pasca diterjang banjir bandang. (foto: Asmadi). Perbesar

NORMALISASI: Suasana Desa Ranupani, Senduro, Lumajang, pasca diterjang banjir bandang. (foto: Asmadi).

Lumajang,- Hujan deras yang mengguyur wilayah perkampungan warga Tengger, tepatnya di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jum’at (7/10/22) malam, membuat wilayah tersebut terendam banjir.

Bahkan, banjir lumpur tersebut mengakibatkan 12 rumah rusak. Sebab banjir yang membawa material lumpur memiliki mengendap di perkampungan dengan ketebalan hingga 40 sentimeter.

Warga Desa Ranupani, Rudi (35) mengatakan, banjir membuat aktifitas warga lumpuh. Selain itu, teras dan bangunan rumahnya jebol, peralatan rumahnya pun saat ini masih tertimbun lumpur.

“Hujannya deras sekali, akhirnya air masuk ke rumah,” kata Rudi saat ditemui di rumahnya, Minggu (9/10/22).

Salah satu perangkat Desa Ranupani, Nunuk menyebut, sedikitnya ada 12 rumah warga rusak akibat banjir ini. Menurut catatan pemerintah desa, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

“Ada sekitar 12 rumah yang terdampak, kami masih melakukan pendataan dengan petugas BPBD Lumajang. Untuk korban jiwa hingga saat ini masih belum ada,” kata Nunuk.

Sementara itu, Plt. Kepala Seksi III Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Khoirul Sholeh saat dihubungi melalui selulernya menjelaskan, hujan deras juga mengguyur kawasan konservasi BB TNBTS.

Sejumlah titik di kawasan TNBTS yang longsor, diantaranya di KM 17, KM 19, dan KM 20. “Kawasan TNBTS ada 6 titik tanah longsor,” ucap Khoirul.

Saat ini, dititik longsor tersebut sudah bisa dilalui. Namun untuk warga yang hendak melintas diharapkan agar tetap berhati-hati.

Terpisah, Humas TNBTS Syarif Hidayat mengungkapkan, banjir lumpur yang terjadi di Desa Ranupani itu disebabkan oleh sistem pertanian di lereng-lereng desa, yang saluran irigasinya kurang tertata dengan baik.

“Bisa dibilang, tiap tahun kalau curah hujan tinggi, Desa Ranupani banjir dengan membawa material lumpur. Ranupani itu desa yang ada di dalam kawasan (TNBTS), tetapi tidak termasuk dalam pengelolaan TNBTS, wilayah tersendiri,” urainya. (*)

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Korban Kecelakaan yang Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang Ditemukan Meninggal Dunia

26 April 2025 - 11:40 WIB

Laka Maut di Jalur Pantura Karanggeger, Pengendara Motor Tewas Diseruduk

26 April 2025 - 04:12 WIB

Fenomena Langka, Ada Telur Berlafaz Allah di Jember

25 April 2025 - 18:49 WIB

Motor Tercebur ke Sungai Bondoyudo Lumajang, Korban Belum Ditemukan

25 April 2025 - 17:25 WIB

Hindari Pemotor, Ambulans Bawa Jenazah di Jember Tabrak Pembatas Jalan hingga Terguling

22 April 2025 - 17:54 WIB

Trending di Peristiwa