Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Ekonomi · 7 Okt 2022 16:12 WIB

Akibat Hujan, Tengkulak Ajukan Penawaran Ulang Harga Tembakau


					Akibat Hujan, Tengkulak Ajukan Penawaran Ulang Harga Tembakau Perbesar

Probolinggo – Musim hujan sangat berpengaruh terhadap proses pengeringan tembakau milik para petani di Kabupaten Probolinggo. Bahkan, gara-gara hujan, para tengkulak mengajukan penawaran ulang terhadap harga tembakau yang sebelumnya telah disepakati.

Hal itu dialami Sadrawi, petani tembakau di Dusun Kaliurang, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Ia mengaku, harus menjemur kembali 3 kuintal tembakaunya pada Jumat (7/10/2022).

“Sebab proses penjemuran yang saya lakukan sehari sebelumnya tidak maksimal lantaran terjadi hujan lebat,” ujarnya ketika ditemui di lokasi penjemuran tembakau rajangannya, Jumat.

Ia menceritakan, Kamis (6/10/2022) kemarin, ia mengaku, optimistis tembakau yang sudah dirajangnya kemudian dijemur itu harganya lumayan tinggi. Namun, sekitar pukul 11.00 WIB, langit tiba-tiba mendung yang disusul hujan lebat. “Hujannya hampir maghrib itu baru reda,” katanya.

Padahal menurutnya, tembakau yang dirajangnya itu sudah ditawar Rp55 ribu sebelum hujan turun. Setelah diguyur hujan, Sadrawi meyakini harga tembakaunya akan anjlok.

“Tidak tahu nanti akan ditawar berapa, yang jelas turun harganya, sudah rusak begini warnanya,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Imam Wahyudi, tengkulak tembakau dari desa setempat. Ia mengatakan, dirinya terpaksa harus melakukan rembuk ulang dengan Sadrawi terkait harga yang sudah disepakati sebelumnya.

Sebab dengan kualitas yang sudah menurun akibat hujan, tentu gudang tempatnya memasok harga juga akan mematok harga lebih rendah. “Nanti saya rembuk ulang, kalau tidak dikurangi harganya bisa rugi saya,” paparnya.

Selain dari Sadrawi, Imam juga mengaku, ada sekitar 20 petani lainnya yang sudah menjalin kesepakatan dengannya sebelum hujan turun, Kamis (6/10/2022) siang. Namun, ia berjanji tak akan mematok harga jauh terlalu rendah dari harga awal.

“Nanti malam akan saya datangi satu per satu. Kalau yang rajangan halus, mungkin masih bisa ngangkat Rp40 ribu,” katanya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi