Menu

Mode Gelap
Haru Mardijah, Nenek Berusia 104 Tahun di Jember yang Bakal Naik Haji Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan

Ekonomi · 15 Sep 2022 19:05 WIB

Jual-beli Sapi di Probolinggo Masih Lesu


					Jual-beli Sapi di Probolinggo Masih Lesu Perbesar

Besuk,- Sejak dua bulan terakhir, Pasar Hewan Besuk, Kabupaten Probolinggo, masih sepi pembeli. Hal itu terjadi lantaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Probolinggo belum juga melandai hingg saat ini.

Medik Veteriner Muda Dinas Pertanian dan Peternakan (Disperta) Kabupaten Probolinggo, Nicolas Nuryuliato menyampaikan, jumlah total hewan ternak yang terindikasi PMK, hingga Kamis 15 September 2022 mencapai 13.819 ekor.

Jumlah tersebut meningkat dari jumlah pada Agustus yang hanya sekitar 13.779 ekor. “Sedangkan pada Juli 2022 lalu, sekitar 13.489 ekor ternak terpapar PMK,” kata Nicolas.

Pedagang Hewan di Pasar Besuk, Dasuk menjelaskan, meski harga sapi terbilang sudah mulai normal, namun perputaran transaksi jual beli sapi masih sepi. Tidak banyak transaksi terjadi antara pembeli maupun warga yang hendak menjual sapinya.

Menurut Dasuk, saat ini ia kesulitan untuk menjual sapi ternaknya. Begitupun untuk mendapatkan sapi dari peternak lain karena stok sapi di pasar terbatas.

“Ya sedikit yang jual ke pasar, yang beli juga sepi. Biasanya dalam sehari saya bisa jual sapi tiga ekor. Itu saya bisa keesokan harinya sudah dapat sapi lagi buat di pasarkan lagi minggu depan, atau di pasar lainnya,” ujarnya.

“Untuk harga jual sapi ya saya kira sudah mendingan, meskipun tidak seperti dulu. Ya yang penting harga sapi tidak anjlok seperti dulu, saya kira sudah mendingan,” curhatnya.

Sapi betina dewasa normal, harga jualnya ekitar Rp 18,5 juta. “Kalau sebelum PMK ya seharga Rp22 jutaan harganya,” imbuhnya. (*)

 

Editor: Efendi Muhammad

Publisher: Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko

25 April 2025 - 13:32 WIB

Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

22 April 2025 - 17:03 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Trending di Ekonomi