Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Ekonomi · 7 Sep 2022 20:29 WIB

BBM Naik, Biaya Operasional Kapal Membengkak


					BBM Naik, Biaya Operasional Kapal Membengkak Perbesar

Probolinggo – kenaikan harga bahan bakar minyak ( BBM) tak hanya dirasakan bagi pemilik kendaraan, namun juga dirasakan nelayan di Kota Probolinggo. Selain dihadapkan dengan pengeluaran BBM untuk melaut yang semakin melonjak, nelayan juga dipusingkan harga jual ikan yang murah.

Nelayan kapal porsein asal Mayangan, Cahyo mengatakan, dengan naiknya harga BBM, juga mempengaruhi biaya operasional kapal saat melaut. Sebab, sekali berangkat ia membutuhkan biaya Rp20-25 juta. Dan dengan kenaikan harga BBM jenis solar, dibutuhkan biaya semakin besar, Rp30 juta.

“Biaya operasional itu untuk satu minggu melaut. Biaya tersebut belum termasuk perbaikan alat tangkap hingga perbaikan kapal. Belum lagi harga ikan hasil tangkap yang saat ini murah, sehingga saya pribadi meminta harga BBM solar untuk kembali diturunkan,” ujarnya, Rabu (7/9/2022).

Hal senada disampaikan nelayan kapal porsein lainnya, Hamsah. Dikatakan selain harga BBM solar naik, para pemilik kapal juga pasti mengeluarkan biaya lebih. Untuk menghemat pengeluaran, ia yang biasa melaut empat hari dikurangi menjadi tiga hari.

“Selain itu, di musim sekarang, ikan juga jarang, sehingga pendapatan juga menurun. Dengan adanya kenaikan BBM ini, untuk sementara, sebagian besar nelayan, dan pemilik kapal untuk tidak melaut,” ujarnya.

Para nelayan berharap, pemerintah untuk menurunkan harga BBM. Mengingat banyak masyarakat yang mengantungkan kehidupannya di laut, baik sebagai nelayan, atau pun sebagai pembeli ikan dari nelayan.(*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Trending di Ekonomi