Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Budaya · 19 Agu 2022 18:41 WIB

Warga Wonotoro dan Ngadisari Lengkapi Karo dengan Nyadran


					Warga Wonotoro dan Ngadisari Lengkapi Karo dengan Nyadran Perbesar

Probolinggo – Setelah merayakan Karo dengan menggelar Tari Sodoran, Minggu (14/8/2022) lalu, warga Tengger di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo melakukan ritual Nyadran, Jumat (19/8/2022). Ritual yang identik dengan ziarah makam keluarga dan kerabat ini merupakan rangkaian terakhir Hari Raya Karo.

Dengan membawa bunga dan sesaji, ratusan warga di dua desa, Wonotoro dan Ngadisari dengan beriringan mendatangi pemakaman umum di Desa Wonotoro. Iring-iringan ratusan warga dua desa ini disertai dengan iringan alat musik khas Tengger.

Sebelum Nyadran dimulai, ritual ini dimulai dengan pembacaan mantra dari Romo Dukun Pandhita. Setelah itu warga dari dua desa itu Nyadran di pemakaman umum.

Kepala Desa Ngadisari, Suryanto mengatakan, inti dari ritual nyadran ini yakni bersedekah kepada para leluhur. Selain itu berisi harapan bagi yang dimakamkan segera kembali ke asal usulnya yakni, manusia yang berasal dari tanah, api, udara, air, angkasa, segera kembali ke unsur tadi.

“Ritual Nyadran pada hari ini diikuti warga dari dua desa, namun tak menutup kemungkinan diikuti oleh warga dari desa lain yang keluarganya dimakamkan di sini. Dan ritual Nyadran ini wajib diikuti karena merupakan rangkaian dari Hari Raya Karo,” ujarnya.

Sementara Jumain, warga Ngadisari yang ikut Nyadran mengatakan, tradisi Nyadran ini wajib dan tiap tahun ia ikuti. Intinya, melalui Nyadra, ia meminta restu kepada leluhur dengan membawa sesaji.

“Nyadran ini mendoakan leluhur kita serta meminta restu agar apa yang kita lakukan dapat selalu diberi keberkahan,” ujarnya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 51 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Dari Tumpeng hingga Sayuran, Warga Berebut Isi Jolen Penuh Kegembiraan

28 Juli 2025 - 14:24 WIB

Ada Nilai Filosofis Calon Arang dalam Pementasan Seni Menyuarakan Dharma

21 Juli 2025 - 09:26 WIB

Tradisi Tak Lekang Waktu, Bhakti Penganyar Jadi Jembatan Budaya Bali dan Jawa

18 Juli 2025 - 15:00 WIB

1.923 Petani Lumajang Tercakup Asuransi Usaha Tani Padi

10 Juli 2025 - 16:52 WIB

Cok Ace Dorong Kolaborasi Budaya Bali dengan Lumajang

10 Juli 2025 - 16:21 WIB

Diresmikan Saat Purnama 1992, Pura di Senduro Kini Jadi Titik Sakral Umat Hindu

10 Juli 2025 - 15:52 WIB

Pujawali Rama Satunggal Warsa, Momen Pererat Persaudaraan Umat Hindu se-Nusantara

6 Juli 2025 - 18:02 WIB

Trending di Budaya