Menu

Mode Gelap
Ketidaksepemahaman BUMDes dan Pengelola Tumpak Sewu Ancaman Serius bagi Ekonomi Lokal Pendapatan Tumpak Sewu Selama Ini Dipertanyakan Diduga Jadi Korban Penganiayaan, Pemuda Asal Kudus Tewas di Pandaan Dua Pelaku Pembacokan di Kos Mayangan Kota Probolinggo Ditangkap, Begini Tampangnya Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris Asyik! Pemkab Probolinggo Fasilitasi Kuliah Gratis plus Uang Saku di Unitomo Surabaya

Ekonomi · 19 Jul 2022 16:43 WIB

Areal Tembakau Berkurang, Kebutuhan Gudang Terancam


					Areal Tembakau Berkurang, Kebutuhan Gudang Terancam Perbesar

KRAKSAAN – Hingga pertengahan Juli ini, masa tanam tembakau di Kabupaten Probolinggo masih berlangsung. Sehingga kebutuhan gudang pembelian tembakau milik sejumlah pabrik rokok yang diperkirakan mencapai 10.000- 13.000 ton terancam tidak terpenuhi.

Pejabat Fungsional Pengawas Benih Tanaman Muda pada Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Probolinggo, Evi Rosellawati mengatakan, hingga saat ini luasan area tanam tembakau baru mancapai sekitar 5.000 hektare (Ha). Hal ini masih jauh dari capaian tahun lalu yang luasnya hingga sekitar 9.700 Ha.

“Tahun ini kami targetkan luasnya bisa mencapai 9.000 hektare, tetapi masih belum tercapai,” katanya, Selasa (19/7/2022).

Ia menjelaskan, normalnya tanaman tembakau bisa menghasilkan 1,2 ton per Ha. Sehingga, dengan luasan yang ada sementara ini, diperkirakan hasil tembakau mencapai 6.000-7.000 ton.

“Kebutuhan gudang sendiri tiap tahun tidak jauh dari 10.000-13.000 ton. Makanya, jika luasannya tidak mengalami perkembangan, kemungkinan gudang tembakau kekurangan pasokan. Tapi kami juga belum bisa memastikan kebutuhan riill gudang itu berapa,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo, Mudzakir mengatakan, untuk daerah sentra tembakau masih belum mengalami perubahan dari tahun sebelumnya. Yakni di enam kecamatan, Kotaanyar, Paiton, Pakuniran, Besuk, Gading, Kraksaan, dan Krejengan.

Selain itu ada juga daerah penunjang tembakau, yakni Kecamatan Pajarakan dan Kecamatan Maron.

“Daerah penunjang seperti di Desa Brani Kulon dan Brani Wetan bisa untuk menunjang panen tembakau dengan kualitas yang baik,” terangnya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Serapan Tembakau tak Maksimal, HKTI Probolinggo Temui Bupati Gus Haris

17 Juni 2025 - 22:59 WIB

Perputaran Uang Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Capai Rp 30 Miliar

14 Juni 2025 - 14:23 WIB

PHRI Lumajang Nilai Kebijakan Mendagri Buka Peluang Besar Pertumbuhan Hotel dan Restoran

8 Juni 2025 - 08:58 WIB

Terjadi Deflasi, Harga Cabai di Jember Turun Drastis

4 Juni 2025 - 01:41 WIB

Gurihnya Keripik Talas Lereng Gunung Semeru Rambah Luar Daerah

29 Mei 2025 - 17:17 WIB

Laris Sebelum Hari H, Sapi Kurban di Pasuruan Hampir Habis

28 Mei 2025 - 17:14 WIB

Disporapar Probolinggo Gelar Pelatihan Digital, Dorong Pegiat Ekonomi Kreatif Kuasai Teknologi

28 Mei 2025 - 16:43 WIB

Jual Sapi Zaman Now: Offline, Online, tetapi Tetap Bikin Dompet Tebal

27 Mei 2025 - 17:16 WIB

Menjelang Idul Adha, Harga Hewan Ternak di Lumajang Merangkak Naik

24 Mei 2025 - 18:34 WIB

Trending di Ekonomi