Menu

Mode Gelap
Penahanan Ijazah Karyawan Jadi SOP di Koperasi Lumajang, Bupati Indah Minta Segera Dikembalikan Gerbong Mutasi Perdana era Gus Fawait Bergulir, 20 Pejabat Eselon II Digeser Wali Kota Pasuruan Susur Sungai, Disangka Cari Balita Hilang Gubernur Khofifah Bagi-bagi Duit di Probolinggo, Nilai Total Rp 10 Miliar Pemkab Jember Siapkan 8 Ribu Kuota Beasiswa Kuliah, Termasuk Biaya Hidup Cemburu Buta Latarbelakangi Pembacokan di Rumah Kos Mayangan Kota Probolinggo

Peristiwa · 5 Jun 2022 17:27 WIB

Petani Gagal Panen, Harga Cabai Rawit di Probolinggo Tembus Rp120 Ribu/Kg


					Petani Gagal Panen, Harga Cabai Rawit di Probolinggo Tembus Rp120 Ribu/Kg Perbesar

Kraksaan,- Tak hanya di Kota dan Kabupaten Pasuruan, harga cabai di wilayah Kabupaten Probolinggo juga naik. Bahkan harga jual cabai rawit tembus hingga Rp120 ribu per kilogram (Kg).

Petani cabai rawit, Sohibul Anwar (24) mengatakan, harga jual cabai rawit kini berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp120 ribu/Kg. Padahal sebelumnya, harga komoditas dapur ini paling mahal hanya Rp80 ribu/kg.

Menurut lelaki asal Dusun Darungan, RT/02 RW/03, Desa Opo opo, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo ini, melangitnya harga cabai rawit merah cuaca ekstrim yang terjadi beberapa hari belakangan menggagalkan musim panen cabai.

“Ya kalau kena hujan cabai pasti rusak, seperti ada bintik hitam atau busuk. Kalau sudah seperti itu, ya dibiarkan sama orangnya, karena tidak laku sudah,” ujarnya, Minggu (5/6/22).

Sohib melanjutkan, naiknya harga cabai rawit di pasaran sudah terjadi sejak Jum’at (3/6/22) lalu. Ada juga cabai rawit yang harganya masih sama dengan harga lama, namun kualitas lebih rendah dan biasanya masih hijau.

“Kalau yang masih hijau, itu harganya masih tetap Rp80 ribu per kilogram. Tetapi ya begitu, rasanya tidak terlalu pedas dan biasanya cepat membusuk,” ucap pria yang sekaligus pedagang cabai di Pasar Semampir Kraksaan ini.

Penjual Gorengan Tahu di Keluraham Sidomukti, Kecamatan Kraksaan, Ningsih menyebut, kenaikan harga cabai rawit membuatnya kalang kabut. Sebab ia membutuhkan cabai dalam jumlah banyak untuk menunjang dagangannya.

“Kalau saya tetap beli cabai rawit merah, pasti kewalahan juga, karena perharinya saya pasti habis 1 kilogram cabai. Makanya saya beli yang harga Rp80 ribuan meski tidak merah, soalnya pelanggansaya banyak yang senang pedas,” urai Ningsih. (*)

 

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pria asal Tiris Dibacok Di Mayangan Probolinggo, Salah Sasaran?

17 Juni 2025 - 22:17 WIB

Toyota Avanza Warga Alassumur Kulon Probolinggo Terbakar, Kerugian Ratusan Juta

17 Juni 2025 - 18:29 WIB

Diduga Ayan Kambuh Saat Berkendara, Pemotor di Pasuruan Tewas Tabrak Rumah

17 Juni 2025 - 17:07 WIB

Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas

16 Juni 2025 - 14:39 WIB

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Renggut Nyawa Ketua PCNU Pamekasan Karena Sopir Tertidur Sesaat

14 Juni 2025 - 15:53 WIB

Innova Zenix Tabrak Truk di Tol Paspro, Ketua PCNU Pamekasan dan Istri Meninggal Dunia

14 Juni 2025 - 11:39 WIB

Jenazah Wanita Tewas Tanpa Busana di Grati Pasuruan Dimakamkan

11 Juni 2025 - 22:28 WIB

Identitas Wanita Tewas di Grati Terungkap, Keluarga Mengaku Sangat Terpukul

11 Juni 2025 - 17:16 WIB

Wanita Ditemukan Tewas Telanjang di Kamar Rumah Warga Grati, Penghuni Rumah Menghilang

10 Juni 2025 - 14:31 WIB

Trending di Peristiwa