Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Kesehatan · 25 Mei 2022 19:45 WIB

Ratusan Sapi ‘Suspect’ PMK, Peternak Diminta Lakukan Ini


					Ratusan Sapi ‘Suspect’ PMK, Peternak Diminta Lakukan Ini Perbesar

Probolinggo,- Kasus suspect Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Di Kabupaten Probolinggo terus bertambah. Sehingga dari total sebanyak 312.933 jumlah populasi sapi, kemungkinan 0,311 persen terancam. Per Selasa (24/5/2022) kemarin telah tercatat sebanyak 972 sapi terduga PMK.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo, Yahyadi mengatakan, jika kasus terduga PMK tersebut tercatat berada di 18 Kecamatan. Dengan hal tersebut pihaknya meminta agar pada peternak juga ikut melakukan penanganan secara mandiri.

Dalam artian, menurut Yahyadi, untuk perwakilan ternak terduga PMK harus melibatkan petugas.
Penanganan mandiri, kata dia, salah satunya, dengan seperti menjaga kondisi selera ternak, penganan secara fisik dan pemberian ramuan herbal terhadap ternak yang terduga PMK.

“Kalau ternak tidak mau makan, berikan air kelapa, kalau terdapat luka pada bibir oleskan dengan garam dapur dan asam jawa pada bagian lidahnya, buatkan jamu empon-empon atau herbal seperti kunyit, temulawak, temuireng, bisa campur EM4 ternak,” katanya, Rabu (25/5/2022).

Selain beberapa ramuan tersebut, lanjut Yahyadi, peternakan juga bisa memberikan asupan vit oral berupa, mineral, Starbio dan B komplek bolus. Bahkan, menurutnya, sesekali ternak dijemur setengah sampai satu jam lamanya, diusahakan dari pukul 9.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB.

“Jangan main ke kandang-kandang tetangga atau kandang lainnya, semprot kandang dengan desinfektan setiap hari minimal 14 hari, bisa menggunakan larutan bayclean. Jika ternak tidak mau makan, usahakan dibantu dengan buatkan bubur ketela,” ujar Yahyadi.

Terpenting, sambung Yahyadi, pihaknya meminta kepada para peternak agar tidak terlalu panik secara berlebihan jika ternaknya terkena PMK. Alangkah baiknya, maksimalkan pengobatan dan pencegahan step by step atau dari kandang ke kandang lainnya.

“Setiap masuk kandang pake alas kaki khusus kandang dan sering cuci tangan pake sabun apalagi setelah pegang sapi atau ganti sapi lainnya. Kalau semuanya dilakukan dengan baik, insyaallah ternaknya bisa sembuh dalam waktu 10 sampai 15 hari,” pungkasnya. (*)

Editor : Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kasus Campak Melonjak di Jember, Pencegahan Terhambat Imunisasi

29 Agustus 2025 - 14:18 WIB

Sebanyak 1.320 Kasus TBC di Lumajang, Anak dan Usia Produktif Paling Rentan

12 Agustus 2025 - 14:42 WIB

RSUD Lumajang Ungkap Fakta Meningkatnya Kasus Gangguan THT

8 Agustus 2025 - 17:23 WIB

Ratusan Warga Jember Ikuti Operasi Katarak Gratis, Lansia Prioritas

5 Agustus 2025 - 22:49 WIB

Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca

5 Agustus 2025 - 19:12 WIB

Capaian Cek Kesehatan Gratis Lumajang Baru 12,7 Persen, Tantangan Edukasi Masih Besar

27 Juli 2025 - 11:24 WIB

Gandeng UJ, Pemkab Lumajang Operasi Gratis Bibir Sumbing

13 Juli 2025 - 16:27 WIB

Canangkan Zero Kusta, Pemkab Probolinggo Gandeng Organisasi Pemerhati Kusta Internasional

9 Juli 2025 - 19:37 WIB

Kasus Kusta Indonesia Masuk 3 Besar Dunia, The Nippon Foundation Turun Tangan

9 Juli 2025 - 19:09 WIB

Trending di Internasional