Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Budaya · 29 Apr 2022 11:52 WIB

Festival Musik Patrol, Seni Tabuh Penyambut Lebaran di Krejengan


					Festival Musik Patrol, Seni Tabuh Penyambut Lebaran di Krejengan Perbesar

Krejengan,- Berbagai tradisi unik tersaji mendekati lebaran. Seperti yang terlihat di Desa Opo-opo, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, Kamis (28/4/22) malam.

Di desa tersebut, karang taruna bersama pemerintah desa menggelar festival musik patrol. Ragam musik dan busana khas daerah ditampilkan dalam ajang itu.

Kepala Desa Opo-opo, Muhaimin mengatakan, musik patrol yang digelar sebagai wujud syukur karena hari raya Idul Fitri akan segera tiba. Selain itu, sebagai salam perpisahan terhadap bulan Ramadhan.

“Kami adakan kegiatan ini selain untuk menyambut hari raya Idul Fitri juga sebagai hiburan bagi warga. Setidaknya kegiatan ini bisa mengisi waktu luang masyarakat untuk melakukan hal-hal yang posisitf,” katanya.

Ia menambahkan, musik patrol itu juga bisa diartikan sebagai musik pengganti takbir keliling yang biasa dilakukan masyarakat setiap malam jelang hari raya Idul Fitri. Sebab saat ini, takbir keliling sudah dilarang oleh pemerintah karena dinilai mengganggu kelancaran lalulintas.

“Untuk mengantisipasi kecelakaan yang terjadi di jalan juga. Biasanya banyak pemuda yang berkeliaran saat malam takbir, bersepeda motor memadati jalanan,” Muhaimin menjelaskan.

Salah seorang warga setempat, Susi Andika Sari menyebut, ia cukup terhibur dengan musik patrol yang diadakan di desanya. Bahkan tidak hanya kelompok dewasa, anak-anak pun merasa sangat terhibur dengan pagelaran alat musik tradisional itu.

“Ya bagus, ada pembelajaran kepada anak-anak dan pemuda untuk berani tampil di hadapan banyak orang. Secara langsung sudah membentuk mental anak-anak,” pujinya.

Menurut Susi, seni musik patrol memang harus terus dilestarikan karena merupakan salah satu tradisi bangsa. “Seni musik ini harus menjadi kebanggaan bagi kita semua, ini tradisi kita yang tidak ada di negara lain,” ungkap dia. (*)

Editor : Efendi Muhammad

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu

2 Mei 2025 - 20:01 WIB

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

1 Mei 2025 - 15:40 WIB

KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

1 Mei 2025 - 14:02 WIB

Pesta Miras di Rumah Kades Temenggungan Probolinggo, Dua Warga Meninggal Dunia

1 Mei 2025 - 13:33 WIB

Brakk! KA Ijen Ekspres di Jember Sasak Dump Truk saat Seberangi Perlintasan

30 April 2025 - 23:37 WIB

Kurang Hati-hati, Pelajar Tabrak Pejalan Kaki di Beji Pasuruan

30 April 2025 - 21:11 WIB

Pelajar SMK di Pasuruan Tewas Ditabrak Truk Saat Menuju Sekolah

30 April 2025 - 15:53 WIB

Trending di Peristiwa