Menu

Mode Gelap
KPK Mulai Gerah! Bakal Jemput Paksa 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Tewaskan Eks Kadispen TNI AU Toyota Fortuner Terjun ke Sungai di Jalur Wisata Bromo, 2 Orang Luka-luka Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06 Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

Sosial · 1 Apr 2022 17:44 WIB

Rumah Rifka Yatim-Piatu Gizi Buruk Masuk Program RTLH


					Rumah Rifka Yatim-Piatu Gizi Buruk Masuk Program RTLH Perbesar

Besuk,- Kelayakan hidup Rifka Dina Aulia (7), bocah yatim piatu asal Dusun Krajan, RT/010 RW/003, Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo menjadi tanggung jawab semua instansi, baik dari segi kesehatannya maupun kondisi tempat tinggalnya.

Terbaru, untuk tempat tinggal Rifka, sudah masuk dalam program pemerintah, akan dibangun agar menjadi tempat tinggal yang cocok bagi Rifka beserta keluarganya. Pembangunan tersebut nantinya melalui Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 2022.

Hal tersebut disampaikan Camat Besuk, Puja Kurniawan. Menurut ia, tempat tinggal Rifka memang sudah dimasukkan daftar penerima program RTLH berdasarkan hasil dari Musyawarah Desa (Musdes). Akan tetapi, untuk pembangunan tersebut tidak bisa dipercepat.

“Kalau rumahnya memang sudah masuk dalam program RTLH tahun ini dari hasil Musdes. Tapi tidak bisa dikerjakan sekarang, karena kita juga melihat dulu cuaca terkini di wilayah Kabupaten Probolinggo, khususnya di Kecamatan Besuk,” kata Puja, Jumat (1/4/2022).

Tidak hanya program bedah rumah melalui RTLH saja, menurut Puja, untuk bantuan lainnya sudah diterima oleh Rifka beserta keluarganya. Seperti, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) yang dalam 3 bulan mendapat uang tunai sebesar Rp900 ribu.

“Selain itu juga ada KIS (Kartu Indonesia Sehat) subsidi penuh jadi untuk pengobatan dan yang lainnya nanti bisa menggunakan kartu KIS ini, Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT, Program Keluarga Harapan atau PKH Lansia (Lanjut Usia, Red.) untuk neneknya,” ungkap Puja.

Diketahui, pertumbuhan Rifka bermasalah sejak lahir. Jika bayi pada umumnya memiliki berat sekitar 2,5 kilogram tapi ia hanya 1,1 kilogram. Sehingga kondisinya sekarang tidak bisa jalan dan setiap harinya hanya minum susu serta hanya bisa berbaring di tempat tidur.

Selain gizi buruk yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan anak (stunting), penderitaan Rifka tidak sampai di situ. Sekitar empat tahun lalu atau sejak berumur tiga tahun, ia tidak dapat merasakan belaian dan kasih sayang dari orangtuanya yang memutuskan bercerai.

Penderitaan Rifka kian lengkap setelah pada delapan bulan lalu, Babur Rahma, ibu kandungnya meninggal dunia. Alhasil, hak asuh diambil alih sang nenek nenek dibantu Salehuddin, kakak kandung Babur Rahma. Dan enam bulan lalu, Hasan, bapaknya juga meninggal dunia. (*)

 

Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Masuki Musim Hujan, Polisi Imbau Pengendara Waspada Longsor di Piket Nol

3 Agustus 2025 - 13:36 WIB

Stok BBM di Jember Kini Normal, Mobilitas Masyarakat Kembali Lancar

2 Agustus 2025 - 08:22 WIB

Pemilik Kafe Magnolia Siap Buka Ruang Komunikasi Soal Lahan Parkir

1 Agustus 2025 - 20:27 WIB

Jalur Piket Nol Makai Sistem Buka-Tutup Untuk Menghindari Kepadatan Lalulintas

31 Juli 2025 - 17:50 WIB

Medan Ekstrem, BPBD Lumajang Distribusikan Bantuan ke Sumberlangsep Pakai Alat Berat Terjang Sungai

31 Juli 2025 - 17:18 WIB

Penerima PKH di Lumajang Tak Lagi Wajib Pasang Tulisan ‘Keluarga Miskin’

30 Juli 2025 - 18:28 WIB

Warga Jember Beli BBM Hingga 250 Liter di Lumajang, Sebagian Dijual Kembali

30 Juli 2025 - 11:48 WIB

Harga BBM Eceran di Lumajang Tembus Rp35 Ribu per Botol

30 Juli 2025 - 11:14 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Trending di Pemerintahan