Menu

Mode Gelap
Verdi Pratama Jemaah Haji Termuda dari Lumajang Siap Jalankan Haji Dengan Penuh Rasa Syukur Jelang Idul Adha, DPKPP Kota Probolinggo Dapat Tambahan 1.400 Dosis Vaksin PMK Tak Menyangka, Janda 101 Tahun Dihadiahi Haji oleh Ketiga Anaknya Bupati Lumajang Tekankan Inklusi Sosial dan Transformasi Birokrasi dalam Pembangunan Jangka Menengah Inovasi Pendidikan di Jember-Lumajang, Kawendra Lukistian Berkomitmen Kembangkan Potensi Lokal Disurvei Pemprov Jawa Timur, Pemkab Probolinggo Berharap Jembatan Rusak Segera Diperbaiki

Kesehatan · 28 Feb 2022 17:35 WIB

Bocah Gizi Buruk Asal Besuk Ditangani Dinkes Probolinggo


					Bocah Gizi Buruk Asal Besuk Ditangani Dinkes Probolinggo Perbesar

BESUK,- Viralnya Rifka Dina Aulia (7), bocah yatim piatu asal Dusun Krajan, RT/010 RW/003, Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo mengundang banyak perhatian. Bahkan, bantuan terus mengalir ke rumah bocah pengidap gizi buruk tersebut.

 

Selain bantuan yang terus mengalir, kondisi Dina menjadi perhatian khusus dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo. Terlebih, untuk pertumbuhan perkembangan tubuhnya saat ini sudah dalam pengawasan Poli Tumbuh Kembang, Rumah Sakit Rizani, Kecamatan Paiton.

 

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesma) Dinkes Kabupaten Probolinggo, Sri Wahyu Utami mengatakan, pengawasan untuk Dina tidak hanya dilakukan untuk perkembangan pertumbuhannya. Melainkan, pengawasan untuk masa depan Dina menjadi tugasnya.

 

“Untuk masa depannya kita juga usahakan untuk pendampingan difisioterapi yang memang harus dilakukan dalam waktu dekat. Selain itu, untuk selanjutnya bagaimana nanti tentang asupan gizi, vitamin dan sebagainya untuk anaknya tersebut,” kata Wahyu, Senin (28/2/2022).

 

Sementara untuk normal kembali pertumbuhan tubuhnya, menurut Wahyu, pihaknya belum bisa memastikan. Sebab, Dina sendiri sudah ada gangguan motoriknya pada saat dilahirkan sehingga menyanding status Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).

 

“Berbicara dengan gizi, kita tidak bisa melihat dari satu sisi asupan gizinya saja, tetapi juga secara keseluruhan bagaimana kita mengetahui tumbuh kembangnya anak tersebut sehingga akan kami konsultasikan ke rumah sakit ataupun tenaga medisnya. Minimal dia bisa mandiri,” ujar dia.

 

Diketahui, pertumbuhan Dina, bermasalah sudah dialaminya sejak lahir. Jika bayi pada umumnya memiliki berat sekitar 2,5 kilogram tapi Dina hanya 1,1 kilogram. Sehingga kondisinya sekarang tidak bisa jalan dan setiap harinya hanya minum susu serta hanya bisa berbaring di tempat tidur.

 

Selain gizi buruk yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan anak atau stunting, penderitaan Dina tidak sampai di situ. Sekitar empat tahun lalu atau sejak berumur tiga tahun, ia tidak dapat merasakan belaian dan kasih sayang dari orangtuanya yang memutuskan bercerai.

 

Penderitaan Dina kian lengkap setelah pada delapan bulan lalu, Babur Rahma, ibu kandungnya meninggal dunia. Alhasil, hak asuh diambil alih sang nenek nenek dibantu Salehuddin, kakak kandung Babur Rahma dan enam bulan lalu, Hasan, bapaknya juga meninggal dunia. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Albafillah

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Jelang Idul Adha, DPKPP Kota Probolinggo Dapat Tambahan 1.400 Dosis Vaksin PMK

6 Mei 2025 - 18:10 WIB

Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh

2 Mei 2025 - 19:10 WIB

Penderita TBC di Lumajang Menurun, Dinkes Lumajang Klaim Upaya Pencegahan Efektif

28 April 2025 - 14:47 WIB

Pasien dan Keluarga Keluhkan Pelayanan RSUD dr. Haryoto Lumajang

28 April 2025 - 12:33 WIB

Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi

18 April 2025 - 18:40 WIB

Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis

10 April 2025 - 22:31 WIB

Jaga Tubuh Tetap Bugar, ini Tips Memilih Makanan saat Lebaran

30 Maret 2025 - 14:35 WIB

Tips Sehat Selama Ramadan, ini Cara Menjaga Pola Makan saat Buka Puasa

15 Maret 2025 - 07:23 WIB

Yukh, Penuhi Kebutuhan Cairan Tubuh saat Berpuasa, ini Tipsnya

10 Maret 2025 - 12:05 WIB

Trending di Kesehatan